JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Agenda rapat Paripurna DPRD Kota Surabaya dengan pengesahan anggaran penerimaan dan belanja daerah (APBD) Kota Surabaya tahun 2022 senilai 10,3 triliun rupiah. Sebelumnya rapat paripurna dengan memperdengarkan pandangan sejumlah perwakilan Fraksi.
Rapat paripurna yang dihadiri Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berserta seluruh jajarannya, demikian juga dengan DPRD, meski sebagian anggota dewan mengikuti acara secara virtual.
Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwidjono mengaku bersyukur karena tahapan pembahasan RAPBD tahun 2022 telah berjalan sesuai jadwal yang ditentukan oleh Badan Musyawarah, bahkan lebih cepat.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada Wali Kota atas terselesaikannya pembahasan APBD tahun 2022. Ini tidak terlepas dari sikap yang sama-sama saling menghormati, kami DPRD juga bersikap kritis kepada pemkot, namun pemkot juga membuka diri terhadap kritik dan masukan dari kami,” Kata Awi panggilan akrabnya, Rabu (10/11/2021).
Awi menambahkan, ada beberapa poin penting di pembahasan APBD yang akhir disepakati bersama. Namun ujar dia, yang paling menonjol adalah soal kenaikan honor modin, beasiswa untuk siswa SMA dan SMK dan pembelian seragam untuk siswa SD dan SMP.
“Ini memang hasil reses kami. Di lapangan banyak modin yang mengeluhkan. Yang lain naik kenapa honor modin nggak naik, dan itu akhirnya disepakati,” ujar dia.
Terkait beasiswa bagi siswa SMA dan SMK, Awi juga menjelaskan, jika hal tersebut telah menjadi ide DPRD Kota Surabaya sejak lama.
“Kemudian soal pembelian seragam gratis untuk siswa SD dan SMP sebanyak 46 ribu, itupun hasil temuan kami dan pemkot di lapangan,” urainya.
Awi juga menyampaikan jika ada beberapa hal yang menjadi konsen bersama antara eksekutif dan legislatif, yang itu bisa bertemu di satu titik saat melakukan pembahasan bersama di dalam pembahasan APBD ini.
Soal Rapat Paripurna harus digelar pada Rabu, 10 November 2021? Cak Awi menjelaskan jika pihaknya sejak lama merencakan agar APBD tahun 2022 disahkan di Hari Pahlawan.
“Dan bersama Wali Kota kami sepakat pada Rabu, 10 Nopember 2021 dengan pakaian ala perjuangan,” jelasnya.
Memang ada yang mengusulkan agak mundur, akan tetapi pihaknya berusaha untuk mempercepat dan menepati jadwal waktu yang sudah ditetapkan oleh Badan Musyawarah.
“Saya bersyukur akhirnya jadwal yang ditetapkan Banmus bisa dilaksanakan dengan baik,” papar dia.
Terkait berapa jumlah anggaran dan kapan beasiswa bisa di realisasikan, Awi menegaskan, jika nilai yang disepakati sekira 47 Miliar rupiah. Menurut dia, beasiswa itu hajatnya ada dua, yakni membantu SPP dan pengadaan seragam.
Apakah bisa dilaksanakan mulai bulan Januari 2022?, “Mestinya begitu, jadi karena ditetapkan pada 10 Novemper 2021, yang jauh dari akhir tahun, maka APBD ini diharapkan akan berlaku efektif pada 2 Januari 2022,” jawabnya.
Diakhir paparannya, Awi mengatakan jika pengesahan APBD tahun 2022 yang nilainya sekira 10,3 Triliun ini sekaligus mengirimkan pesan yang sangat jelas, soal kekompakan antara Pemkot Surabaya dengan DPRD Kota Surabaya.
“Yang mudah-mudahan bisa membangkitkan optimisme seluruh masyarakat Kota Surabaya, setelah Surabaya berada di level 1,” tuturnya.(ADV/JB01)