
JURNALBERITA.ID – JAKARTA, Ada upaya memasangkan Puan Maharani dengan Anies Baswedan. Puan digadang untuk capres dan Anies cawapresnya.
Usulan tersebut dilihat dari kacamata PDIP memang logis. Sebagai pemenang Pemilu 2019, wajar kalau PDIP menghendaki kadernya menjadi capres. Sementara Anies yang tidak memiliki partai politik dinilai PDIP hanya layak menjadi cawapres.
Sebaliknya, dari kacamata pendukung Anies, sangat tidak layak jagoannya hanya jadi cawapres. Dengan elektabilitas yang sangat moncer, Anies dinilai pendukungnya sangat layak menjadi capres.
BACA JUGA:
Selain itu, pasangan Puan dan Anies juga berpeluang mendapat penolakan dari pendukung kedua belah pihak. Kader dan pendukung PDIP tampaknya banyak yang tidak berkenan terhadap Anies. Hal ini tentunya dapat merugikan PDIP baik untuk kepentingan pilpres maupun pileg.
Pendukung Anies juga diperkirakan banyak yang tidak menghendaki Anies dipasangkan dengan Puan. Mereka ini sebagian besar sangat anti terhadap PDIP. Mereka ini akan meninggalkan Anies bila tetap berpasangan dengan Puan.
Jadi, dari dua pihak terdapat penolakan yang kuat kalau Puan dan Anies dipasangkan pada pilpres 2024. Hal ini tentu tidak menguntungkan baik untuk Puan maupun Anies.
Jadi, lebih baik Puan berpasangan dengan Prabowo dan Anies berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Masing-masing pasangan ini lebih diterima pendukungnya.
Oleh: M. Jamiluddin Ritonga
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul