JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Angka prevalensi penggunaan dan peredaran narkoba secara nasional terus mengalami peningkatan kurun waktu setahun terakhir.
Menurut Kasi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur, Moch Satriyono menjelaskan, BNN bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan survei di 13 Provinsi di Indonesia terkait peningkatan penguna dan peredaran narkoba.
“Di tahun 2017 angka penguna narkoba mencapai 1,77 persen, angka ini terus mengalami peningkatan di tahun 2018 yang mencapai 2,8 persen,” kata Satriyono, saat menggelar acara sosialisasi Pencegahan Pengguna Narkoba dilingkungan pekerja, di rumah makan Taman Handayani, Senin kemaren (22/4).
Sementara kepala BNNP Jawa Timur, Brigjen Polisi Bambang Priambodo yang juga tutut hadir dalam acara tersebut menyebutkan, peningkatan pengguna narkoba cukup mengkwatirkan kita semua, khususnya di Jawa Timur.
“Jawa Timur berada di peringkat kedua setelah Jawa Barat dari tingkat kerawanan peredaran narkoba,” paparnya.
Dalam tiga bulan ini BNNP Jawa Timur telah menangkap 22 kilogram lebih. Dari dua tangkapan besar berhasil kita ringkus yakni sebanyak 18 kilogram hasil dari pengembangan jaringan Madura pasangan suami istri yang memesan dari Riau – Dumai.
“Di Mojokerto kita berhasil menangkap 294 gram dan 1503 butir ekstasi,” pungkas Jenderal bintang satu dipundaknya ini. (JB01)