![](https://i0.wp.com/jurnalberita.id/wp-content/uploads/2019/04/IMG-20190422-WA0128.jpg?resize=300%2C225&ssl=1)
JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Proses perhitungan rekapitulasi suara Pemilu 2019 di Kota Malang hampir selesai. Namun masih menyisahkan beberapa persoalan dibeberapa daerah yang melangsungkan tahapan perhitungan. Proses perhitungan yang hapir rampung itu ternyata masih ada simpang siur perhitungan suara yang ditemukan.
Menyikapi polemik hasil perhitungan suara yang simpang siur itu Tim Kampanye Daerah (TKD) menggelar jumpa Pers.
Ketua TKD Batu dan kota Malang Ahmad Wanedi menyampaikan, terkait hasil pemungutan suara pemilihan presiden, bahwa kami ingin meluruskan banyaknya berita yang simpang siur tentang hasil Pilpres.Terutama tentang pencapaian suara pasangan Jokowi-Amin.
“Dari data C1 yang masuk maka dapat dipastikan bahwa pasangan No 1 memperoleh hasil 73 persen lebih dan ini masih belum final masih bisa naik lagi,” paparnya, Senin (22/4).
Lanjut dia, semua ini terjadi berkat kerjasama seluruh elemen partai pendukung, relawan dan masyarakat Malang raya pada umumnya.
Untuk perolehan suara pilpres tahun ini rata-rata naik 10 persen dari tahun 2014.
“Sedang penyumbang suara terbesar dari kabupaten Malang karena menang 77,91 persen, selanjutnya kota Batu 74,42 dan kota Malang 67,23 persen,” urai dia.
Intinya kata Wanedi, kalau selama ini ada berita bahwa pasangan Jokowi kalah di Malang Raya itu tidak benar. Selain itu kami juga memberi apresiasi pada KPU karena sudah bekerja keras untuk terlaksanya pemilu ini.
Hanya mungkin sambung Wanedi, tahun berikutnya bisa lebih membuat nyaman para pemilih juga penyelenggara itu sendiri.
Senada, ketua TKD Batu Damadi mengatakan, bahwa perolehan suara di wilayahnya terbukti naik dari pemilu 2014.
Menurutnya, kalau ada yang menyatakan bahwa Jokowi kalah di kota Batu itu juga kabar bohong dan kami sudah membuktikan hari ini bahwa dari data kami faktanya pasangan Jokowi-Amin mencapai 74,42 persen.
Sedang menurut sekretaris TKD Malang Musholi menegaskan bahwa bisa dipastikan juga komposisi anggota DPRD kota Malang 35 persen adalah pendukung presiden Jokowi.
Lain halnya yang disampaikan oleh salah satu partai pendukung dari PKB, H Abdul Rahman. Dia menuturkan, bahwa kenaikan jumlah perolehan suara juga bentuk kerjasama yang harmonis antara para ulama dengan umatnya yang mampu untuk menyampaikan kinerja presiden dan program presiden Jokowi kedepan adalah yang terbaik bagi Indonesia. (MIN / JB01)