JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Komisi C DPRD Surabaya menerima keluhan warga Perak Utara yang belum teraliri air PDAM. Sedikitnya 1600 KK selama 30 tahun lebih hingga sekarang terkendala sambungan pipa PDAM yang belum bisa terakses ke empat RT diwilayah itu.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Buchori Imron yang memimpin rapat dengar pendapat (hearing) mengatakan, alhamdulillah permasalahan aliran air PDAM warga Perak Utara sudah mendapatkan solusi. “Dari hasil rapat tadi telah menghasilkan resume kesiapan PDAM untuk menyambungkan pipa airnya yang melewati lahan Pelindo yang disewakan ke PT Tanto fan PT Dakai,” ucap H. Buchori, Rabu (21/11).
Lanjut Buchori, warga Perak Utara sejak jaman kemerdekaan belum mendapat air PDAM. Dan warga disana rata-rata masyarakat bawah paling bawah.
“Rata-rata masyarakat disana tergolong masyarakat kurang mampu,” terangnya.
Jadi terkait biaya penyambungan akan kita upayakan untuk dicarikan solusinya. Kita akan mintakan dana CSR dari PT Dakai dan PT Tanto.
“Biayanya penyambungan pipanya akan kita upayakan carikan dengan dana CSR,” terang Buchori.
Kalaupun pihak PT Tanto dan PT Dakai tidak bersedia kita tetap akan usahakan biaya penyambungannya. “Ya sekitar Rp 32 juta untuk dua pipa. Kasihan warga disana yang sampai sekarang belum bisa menikmati air PDAM,” tegas Buchori.
Sementara perwakilan PDAM menyampaikan, sedikitnya 3 persen dari warga Surabaya belum teraliri air beraih PDAM. Dari 3 persen itu memang terkendala dengan legalitas lokasi yang masih menjadi hak instansi lain, disampaikan Dirut Pelayanan PDAM Surya Sembada.
Untuk itu PDAM untuk memenuhi aliran air tersebut memasang master meter. Namun kendalanya lanjut lokasi yang ditanamkan pipa PDAM masih ada permasalahan khususnya yang melintas pada are milik PT KAI.
“Kendalanya jika melintasi area instansi lain,” pungkasnya.
Kita berkometmen agar warga kota Surabaya teraliri air PDAM, tukasnya. (has).