23 C
Surabaya

Abdul Hakim, Bacawali Kota Surabaya 2020 Yang Gemar Menulis Buku Dan Berorganisasi

Abdul Hakim, Bacawali Kota Surabaya 2020 Yang Gemar Menulis Buku Dan Berorganisasi
Abdul Hakim yang gemar menulis dan berorganisasi layak maju sebagai bakal calon Wali kota Surabaya 2020  (foto : dok)

SURABAYA, ABDUL HAKIM. Pria kelahiran Lamongan 6 Juni ini jatuh cinta pada dunia tulis menulis semenjak mahasis­wa di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta hingga saat ini. Hakim masih bersemangat dalam menimbah ilmu yang kini tercatat sebagai mahasiswa semester akhir S2 ilmu komunikasi Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya.

Selama di bangku perkuliahan Hakim juga aktif di organisasi seperti Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LaPMI) HMI Cabang Yogyakarta dan saat ini sebagai pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jawa Timur.

Diawali dengan turut ambil bagian mendirikan tabloid kampus Denyut dan Pena, bersama aktivis LAPMI­ HMI Yogyakarta, ia terus mengasah kemampuan menulisnya dalam pelbagai ragam bentuk di media itu.

Tak cukup dengan lingkungan pers kampus, ia pun melebarkan sayapnya dengan menulis di sejumlah koran seperti Kedaulatan Rakyat, Republika dan lainnya. Sejak itulah terbit kesa­darannya, bahwa menulis adalah bagian dari nafas ke­ hidupannya.

Terlebih ia kemudian memutuskan untuk terjun di dunia jurnalistik, yang menuntutnya tak hanya menga­sah kemampuannya menulis, melainkan juga meluaskan cakrawala pengetahuannya.

Ia memulai karir jurnalis­tiknya pada 2006 di Radar Kediri (Jawa Pos Grup). Lantas berturut­-turut pada 2007 pindah ke media online www. beritajatim.com dengan wilayah liputan Bojonegoro-­Tu­ ban. Berlanjut hijrah ke Kantor Berita Indonesia Antara Biro Jawa Timur dari 2008 hingga sekarang.

Mulanya, wilayah kerjanya meliputi daerah Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo dan Pacitan selama kurang lebih setahun, sebelum akhirnya pindah ke Surabaya hingga saat ini.

Catatan prestasi di bidang jurnalistik pun diraihnya.

1. Juara 1 karya jurnalistik tentang “Open Source” untuk media online Diskominfo Surabaya 2012
2. Juara 2 karya jurnalistik tentang “Green Building” Pemkot Surabaya 2013
3. Juara 2 Anugerah Swara Sarasvati 2014 dari Koalisi Perempuan Indonesia atas kontrobusi mewacanakan perempuan, penghapusan kemiskinan dan perlindungan sosial dalam media
4. Juara 3 karya jurnalistik tentang “Pengembangan Kawasan Kenjeran” Pemkot Surabaya 2015
5. Juara 3 karya jurnalistik tentang “Pilkada Surabaya Berintegritas” KPU Surabaya 2015.
6. Juara 2 karya jurnalistik tentang “C0-Working Space” Pemkot Surabaya, 2017
7. Juara 2 karya jurnalistik tentang “Pahlawan Ekonomi” Pemkot Surabaya 2017

Di Surabaya, selama lima tahun lebih, Hakim ngepos di lingkungan Pemkot dan DPRD Surabaya. Se­lama itu pula, ia meliput kegiatan wali kota mulai dari kepemimpinan Bambang Dwi Hartono hingga Tri Risma­harini.

Banyak suka duka, selama dalam meliput. Sampai akhirnya pada suatu titik, ia harus menulis sebuah buku tentang pengalamannya selama meliput kegiatan dan ak­tivitas wali kota.

Buku pertama berjudul Tri Rismaharini diterbitkan Change Publication (2014), disusul buku kedua “Merajut Kemelut ; Risma, PDI Perjuangan dan Pilkada Surabaya” diterbitkan Pagan Press (2016). Sedangkan buku ketiganya “Why Do You Love Koeswoyo” diterbitkan Pagan Pers (2016) dan buku keempat “Menjemput Masa Depan Trem Surabaya” diterbitkan Pagan Pers (2017).

Abdul Hakim mulai mengintip dunia politik. Walau namanya cukup populer di kalangan tokoh masyarakat, pejabat, insan media mauoun dilingkungan mahasiswa. Nama Abdul Hakim terus dikenal karena banyak menerbitkan tokoh dan penjabat pemerintahan di kota dejgan sebuah karya tulisnya.

Hakim juga aktif di media sosial, selain buku-buku yang sudah banyak diketahui warga Surabaya, ia juga dekat elemen masyarakat.

Hal itu mulai terlihat pada saat mengumpulkan para tokoh mulai pejabat pemerintah, politisi, legislator, akademisi, LSM, pengusaha, pimpinan ormas, ketua partai, advokat, wartawan, guru hingga warga biasa, dalam sebuah wadah atau grup whatspp (WA) Surabaya oh Surabaya (SOS).

Melalui grup tersebut sering digelar kopi darat yang diisi dengan diskusi seputar persoalan di tingkat nasional hingga lokal. Untuk mempererat di kalangan tersebut, sudah digelar dua kali halal bi halal SOS.

Laporan : Hasan N Rahmad

Related Post

Mr Jinggo: Suara Dari Paradise Dibawah Ambang Kewajaran

JURNALBERITA.ID - SURABAYA, Ramai pemberitaan media online tentang adanya protes keras terhadap Night Club Paradise di jalan Embong Malang, Kecamatan Genteng kota Surabaya oleh...

Latest Post