JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Lawang menerapkan sekolah berbasis budaya literasi, yakni menciptakan karya tulis hasil siswa untuk dipamerkan.
Guna menunjang budaya litersi tersebut dengan menggelar festival literasi yang diselenggarakan setiap bulan Oktober. Sedang penyelenggaraannya sendiri sudah berlangsung sejak tahun 2016 sampai sekarang.
Kegiatan itu dengan mendatangkan Kedutaan Jerman dan para tokoh se Jawa Timur untuk memberikan wawasan kepada siswa, hal ini disampaikan Supa’at Kepala sekolah SMAN I Lawang.
“Acara ini telah berjalan selama tiga tahun dan telah menghasilkan 25 lebih karya buku yang ditulis oleh para siswa,” papar Supa’at, Rabu (24/10).
Dalam penyelenggaraannya kami memfokuskan pada Speed Reading, lomba karya tulis yang sudah dibukukan dan nantinya akan dijual ke publik, terangnya.
“Untuk itu kami juga bekerjasama dengan penerbit-penerbit yang ada di Lawang maupun Malang,” urai dia.
Ia berharap, penyelenggaraan budaya literasi ini untuk memotifasi anak-anak, agar terbiasa menulis buku-buku seperti cerpen, novel, dan lain-lain.
“Saya berharap anak-anak termotivasi dalam menulis buku seperti novel, cerpen dan lain-lain. Yang nantinya, karya itu kita jual dan hasilnya kembali ke mereka,” tukasnya.
Hasil karya tulis ini kedepan akakan diterbitkan dengan skala beaar, agar karya tulis mereka bisa menjadi pekerjaan para siswa, imbuh Supa’at.
Tidak hanya budaya literasi kata Supa’at, SMAN I Lawang juga menerapkan perpustakaan pojok baca. Perpustakaan ini bisa ditempatkan ditempat tertentu agar para siswa dapat memnfaatkan waktu senggang untuk membaca.
“Kebiasaan membaca harusnya bisa diterapkan di sekolah lain untuk menunjukkan kualitas pendidikan di Kabupaten Malang ini agar lebih meningkat dengan pesat,” tandas dia. (mad/has)