
JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Komisi C DPRD Kota Surabaya mengapresiasi kinerja Pemkot Surabaya, Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, tengah melakukan pengerukan endapan lumpur disaluran Box Culvert. Langkah Dinas itu guna mengantisipasi banjir saat musim hujan.
Sebelumnya pekan lalu Rabu (03/09/21) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan pengerukan endapan lumpur yang ada di saluran box culvert Surabaya Barat, tepatnya didepan TPU Babat Jerawat, Kecamatan Pakal- Surabaya.
Anggota Komisi C, Elok Cahyani mengatakan, sebelum memasuki musim hujan memang sebaiknya dilakukan pengerukan lumpur di bawah box culvert, agar saat musim hujan tiba aliran air dibawah box culvert berjalan lancar.
“Jadi apa yang sudah dilakukan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya melakukan pengerukan memang sudah tepat, dan kami sangat mengapresiasi kinerja Dinas PU Bina Marga dan Pematusan tersebut.”ujarnya di Surabaya, Senin (06/09/21).
Politisi Partai Demokrat Kota Surabaya ini menambahkan, hanya saja seharusnya Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya jangan menunggu sampai endapan lumpur dibawah box culvert numpuk sampai tinggi.
“Jadi semestinya harus ada pengerukan berkala, jangan hanya menunggu jelang musim hujan batu endapan lumpur dikeruk,” tegasnya.
Saat ditanya soal anggaran pengerukan, Elok Cahyani mengatakan, itu sudah global masuk ke anggaran Satgas Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya.
“Yang pasti kami di Komisi C apreiasi Pemkot Surabaya, dengan melakuka pengerukan endapan lumpur dibawah box culvert guna antisipasi musim hujan,” pungkas Elok.
Seperti diketahui, saat meninjau pengerukan Rabu pekan lalu (03/09/21) Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Erna Purnawati mengatakan, saluran box culvert yang dari Babat Jerawat ke sisi barat memang lebih banyak endapan lumpur. Sebab, lumpur dari saluran yang belum selesai bergeser ke sisi timur.
“Jadi, box culvert yang sudah dikonversi itu kan sangat dalam, dan yang belum dikerjakan itu ada sekitar 2 kilometer, sehingga kalau hujan, lumpur yang berasal dari saluran 2 kilometer itu bergeser ke timur, makanya banyak endapan lumpur di Babat Jerawat,” ucap Erna.(*JB01)