![](https://i0.wp.com/jurnalberita.id/wp-content/uploads/2019/07/IMG-20190728-WA0091.jpg?resize=300%2C225&ssl=1)
JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Seusai perhelatan pemilu 2019 Team Pemenangan Daerah (TKD) kota Malang akhirnya resmi dibubarkan sejak hari ini, Minggu (28/7).
Dalam tugas dan tanggung jawabnya keberadaan TKD adalah sebagai sektor pendukung utama sistem kolaborasi beberapa partai, dalam rangka memenangkan pasangan Presiden dan Wakil Presiden RI Jokowi – Ma’ruf Amin. Setelah usai semua konstalasi politik maka usai sudah pula tugas mereka sebagai team pemenangan.
Ketua TKD kota Malang, Ahmad Wanedi, di posko TKD jalan Sultan Agung kota Malang mengatakan, akhirnya hari ini digelar acara tasyakuran koalisi partai dan relawan TKD kota Malang dalam rangka ucapan syukur atas kemenangan pak Jokowi dan Kyai Ma’ruf Amin, yang telah teripilih sebagai presiden serta wakil presiden RI periode 2019 – 2024.
Sekaligus juga pembubaran secara struktural koalisi partai, yang telah bergabung dalam team pemenangan daerah kota Malang.
Karena seperti kita tahu bahwa saat ini kontestasi politik calon presiden telah usai maka seperti yang disampaikan oleh bapak Jokowi bahwa tidak ada lagi no 01 dan no 02 yang ada adalah no 3 yakni persatuan Indonesia.
“Tugas team pemenangan sudah tuntas, saat ini kita akan kembali merajut silaturahmi dengan partai lain yang mungkin kemarin bersebrangan dengan kita,” paparnya.
Saat ditanya, apakah koalisi ini nantinya akan kembali menjadi koalisi politik di legeslatif, kami belum bisa menjawab karena bisa iya,bisa juga tidak tergantung oleh keputusan partai nantinya,namun satu hal yang pasti jalinan persaudaraan yang selama ini terbangun.
“Yang pasti semua happy ending dan akan menjadi bagian dalam perjalanan, untuk bersama membangun kota Malang kedepan,” ungkapnya
Sementara, Wakil Wali kota Malang yang juga sebagai pimpinan partai Golkar, Sofyan Edi Jarwoko menyatakan, bahwa tugas sebagai team pemenangan telah rampung dan hasilnya sudah tercapai sesuai dengan yang dicita-citakan bersama. “Soal koalisi legeslatif di DPRD kota Malang kita tidak pernah tahu, tapi dengan melihat kekompakan selama ini ya mungkin saja dilanjutkan,” tutur dia.
Hanya saja sebenarnya dipolitik daerah itu tidak dikenal yang namanya koalisi partai. “Yang ada adalah kerjasama dan saling bersinergi antara legeslatif dan eksekutif dalam melaksanakan tugas serta kebijakan untuk membangun kota Malang,”
pungkasnya. (MIN/JB01)