JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Belum direvitalisasinya pasar Tunjungan oleh Pemkot Surabaya membuat anggota Komisi C DPRD Surabaya bidang pembangunan, Vinsensius Awey mengkritisi proses seleksi dirut PD Pasar Surya oleh pemkot Surabaya yang tak kunjung terisi.
Legislatif yang mirip bintang film Hongkong Coyunfa ini, menilai Pemkot kurang serius dalam menyelesaikan proses seleksi Dirut PD Pasar Surya.
Dia menjelaskan, dengan tak terisinya Dirut PD Pasar Surya setelah berkali-kali dilakukan proses seleksi dinilai sebagai pemborosan APBD.
“Saya lihat ketidak seriusan Pemkot Surabaya dalam menangani PD Pasar, khususnya saya lihat anggaran untuk proses seleksi dirut itu juga tidak kecil,” paparnya.
Berkali-kali melakukan proses seleksi, kenyataannya tidak sesuai dengan selera Walikota, maka hasil seleksi itu juga tidak menjadi pilihan, sambung anggota DPRD Kota Surabaya yang akan melenggang ke Senayan ini.
Awey juga menyebut, dengan tidak terisinya posisi Dirut devinitif PD Pasar Surya, akan semakin menyebabkan pasar-pasar mengalami kondisi yang semakin tidak layak untuk berdagang, bahkan cenderung kondisi bangunannya dapat membahayakan.
“Kita bisa lihat kondisi fisik yang ada di pasar Tunjungan yang sudah tidak layak dan cenderung membahayakan para pedagang,” ungkap politisi partai NasDem, yang kerab disapa Awey.
Sebenarnya kata Awey, mengapresiasi proses seleksi yang dilakukan Pemkot Surabaya dengan proses yang terbuka. Namun, ketika setelah dilakukan proses secara terbuka, Awey lantas mempertanyakan bagaimana kriteria yang cocok untuk mengisi jabatan dirut PD Pasar.
Diketahui, Pemkot Surabaya setidaknya telah tiga kali melakukan proses seleksi. Sekali seleksi perekrutan itu dianggarkan sekitar Rp 400 Juta. Hingga hari ini, posisi Dirut diisi oleh Plt, Direktur Teknik.
“Hingga hari ini berganti-ganti pimpinan, itu juga jadi kendala. Jadi sekarang itu maunya pemkot itu seperti apa,” pungkasnya. (JB01)