JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Proyek Overpass yang menjadi satu paket dengan proyek Underpass masih bermasalah di bundaran Mayjen Sungkono Surabaya, justru sekarang mulai diuji cobakan oleh Dinas Perhubungan kota Surabaya, selasa pagi (23/10).
Proses sosialisasi dinas perhubungan dan Satlantas Polrestabes Surabaya akan melakukan pemantauan lalin selama seminggu ke depan untuk kemaksimalan fungsi overpass Mayjen Sungkono.
Proyek Overpass dan Underpass Mayjen Sungkono yang di kerjakan sejak 2015 dengan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang dihimpun dari para pengembang di Surabaya Barat dengan anggaran Rp 74 miliar. Diharapkan proyek itu mampu mengurai kemacetan dan bisa dinikmati oleh warga surabaya.
Pasalnya meski proyek Underpass belum tuntas, namun sisi overpass sudah mulai bisa di fungsikan.”La sekarang kok malah difungsingkan, padahal proyek Underpass itu kan belum rampung,” ucap Cak kadar sapaan ketua Fraksi PDI Perjuangan Sukadar, Selasa (23/10).
Cak Kadar malah meminta pada semua partisipan pengembang yang mengeluarkan dana CSR guna pembangunan proyek Underpass agar ketua DPD REI Jatim Totok Lucida bertanggungjawab atas proyek tersebut.
“Yang pasti DPRD Surabaya tidak akan menyetujui anggaran untuk melanjutkan proyet itu,” tegasnya.
Kalau perlu anggota pengembang di Surabaya Barat yang telah memberikan bantuan CSR pada DPD REI untuk melakukan audit internal DPD REI Jatim. “Ada 15 pengembang Surabaya Barat waktu kita panggil dalam rapat dengar pendapat (hearing) beberapa waktu yang lalu yang telah berkometmen membayar Rp 5 miliar maka yang terkumpul adalah Rp 75 miliar. Padahal, proyek itu hanya butuh Rp 74 miliar saja,” terangnya.
Kok sampai sekarang proyek itu belum juga rampung (selesai), harusnya proyek tersebut sudah selesai dikerjakan dan dapatnya difungsikan bagi warga Surabaya, ujarnya.
“Proyek ini kan untuk kepentingan para pengembang Surabaya Barat agar akses ketengah kota bisa dengan lancar dilalui oleh penghuni perumahan di Surabaya Barat itu,” ungkap Cak Kadar.
Lanjut cak Kadar, harusnya Totok Lucida ditanya oleh anggota DPD REI Jatim yang telah menyumbangkan kometmennya untuk pembangunan proyek Underpass tersebut, urai cak Kadar.
“Padahal sampai sekarang proyek itu baru selesai dikerjakan hanya 51 persen. Kemana dana yang telah terkumpul dialokasikan oleh ketua DPD REI Jatim itu,” paparnya.
Sementara, sedikitnya 50 petugas gabungan dari Dinas Perhubungan dan Lantas Polrestabes Surabaya melakukan sosialisasi terhadap pengguna jalan untuk bisa memanfaatkan 6 jalur di overpass.
Kesempatan lain, Irvan Wahyu Drajat Kadishub Kota Surabaya menjelaskan, uji coba ini akan dipantau selama seminggu kedepan sekaligus untuk memantau evaluasi timing trafficklight untuk mengurai kemacetan sesuai progres awal pembangunan proyek senilai 74 milliar rupiah ini.
” Ada beberapa penutupan di sisi bundaran sebelah barat untuk akses keluar masuk dan pengerjaan proyek Underpass itu,” tukas Irvan. (has)