JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Puluhan warga di Kelurahan Tembok Dukuh Kecamatan Bubutan Surabaya, mengancam akan menghentikan proyek apartemen Gunawangsa salah satu Group PT Warna-Warni. Warga merasa ada yang tidak sesuai dalam pengerjaan proyek yang telah dilakukan termasuk rencana penutupan sungai untuk jalan.
Menyikapi kondisi itu, Anggota Komisi A DPRD Surabaya, H. Tri Didik Adiono, S.Sos sempat melakukan sidak kelapangan melihat dan mendengarkan langsung keluhan warga Tembok Dukuh Surabaya.
“Saya sidak bersama warga yang ada di sana dan menerima laporan kalau ada rencana dari oknum baik dari pengurus RW atau panitia tujuh terkait proyek penutupan sungai untuk jalan,” ujarnya di gedung DPRD, Rabu (17/10).
Rencanaya, sungai akan ditutup oleh pihak Gunawangsa untuk dipakai jalan eksisting keluar. Menurut Didik, hal ini sudah pembelokan arah, makanya warga bersikeras untuk menghentikan pembangunan dan penutupan sungai kecil itu agar tidak dilakukan.
“Selain itu, ada beberapa hak warga yang tidak sesuai dengan kesepakatan yang telah diingkari oleh Gunawangsa,” terangnya.
Dalam waktu dekat ini, ungkap Didik, Komisi A DPRD Surabaya akan memanggil pihak Gunawangsa, Dinas PU, Camat Lama, Camat Baru, Lurah Lama, Lurah Baru, dan perwakilan warga untuk merespon persoalan ini agar segera selesai. “Jangan sampai warga setempat melakukan aksi demo dan datang ke kantor kami (DPRD-red), sehingga ada upaya untuk jemput bola,” ungkapnya.
Ketika kami diinformasikan pihak warga, kami langsung datang ke lokasi dan sidak di sana. “Harapannya semua keluh kesah warga bisa dicarikan solusi terbaik. Kalau tidak ada penyelesaian akan menjadi ganjalan pemerintah kota Surabaya termasuk DPRD Surabaya,” jelasnya.
Sebelumnya memang sudah ada kesepakatan bersama misalkan, jika ada rumah warga atau tempat ibadah yang retak, pecah dan terjadi kerusakan termasuk alat elektronik akan di ganti. “Perwakilan Gunawangsa pada saat itu sudah berjanji untuk menyelesaikan semua, namun hingga saat ini belum dilaksanakan,” tukas Didik. (has)
