JURNALBERITA.ID – MALANG, Lembaga Pemasyarakatan (LP) kelas 1 (satu) Malang, bekerjasama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Cabang Malang, dengan menggelar Workshop Interview bagi pegawai dan petugas.
Dihari pertama Workshop dengan materi Breif Conseling yakni pendekatan yang comprehensif, aplikatif, training Brief Counseling dengan mendorong pesertanya yang bertujuan menggali, mengenali, dan membantu klien untuk merencanakan perubahan terstruktur atas permasalahan yang dihadapinya.
Kepala Lapas Kelas 1A Malang, Farid Junaedi, dan Ketua bidang pengabdian masyarakat HIMPSI Kabupaten Malang, turut hadir dalam workshop tersebut, Rabu (18/10).
Kegiatan Workshop Brief Counseling yang berorientasi pada harapan, keyakinan, dan solusi merupakan ide dan gagasan disampaikan Sekretaris HIMPSI, Ilhamudin Nukman.
Pada kesempatan itu, ketua Lapas kelas satu Malang Farid Junaedi, dalam sambutannya mengatakan, Lapas ini over capacity dan terjadi crowded dalam pengelolaan, warga binaan sebanyak 2 917 sedang kapasitas yang ada tidak mampu menampung jumlah warga binaan. “Lapas ini perlu ditangani lebih maksimal dan manusiawi, makanya sangat perlu untuk melatih petugas dengan cara merubah mindset dan meningkatkan kemampuan konseling guna memberikan pelayanan yang baik bagi warga binaan,” papar Farid.
Sedikitnya lima Psikolog dari HIMPSI Malang memandu para peserta workshop, diantaranya Ilhamudin Nukman, Ratih Damayanti, Daesi Poeguh, Nia Paramita, dan Marialisasi.
Agenda Workshop hari kedua dengan memberikan materi In-debth interview dengan mempraktekkan teknik wawancara antara petugas lapas dengan WBP.
Dalam kesempatan itu, Ratih Damayanti menyampaikan, Workshop kali ini lebih lama dari sebelumnya, karena besarnya semangat peserta yang meluap ingin memahami yang nantinya mengaplikasikan pada WBP.
“Yang lebih pentingnya adalah bisa menjadikan konselor-konselor handal dan mampu membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi dikalangan WBP. Tujuanya, terciptanya kondisi yang nyaman pada narapidana sehingga program keamanan dan pembinaan di Lapas I Malang bisa terealisasikan,” papar Ratih Damayanti. (mad/sac/has)