![](https://i0.wp.com/jurnalberita.id/wp-content/uploads/2019/07/2019-07-08-11.53.33.jpg?resize=300%2C231&ssl=1)
JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk merombak stuktural DPC PDI Perjuangan kota Surabaya merupakan keputusan untuk merubah strategis guna penguatan posisi PDIP kedepan. Menempatkan dan menunjuk Adi Sutarwiyono menjadi ketua DPC PDI Perjuangan kota Surabaya dalam rangka mempersiapkan PDIP di kota Surabaya menghadapi persaingan di jaman milenial ini
Menurut pakar komunikasi politik UNAIR Surabaya, Suko Widodo dihubungi lewat sambungan teleponnya mengatakan, proses regenerasi merupakan hal yang wajar dalam sebuah organisasi. Hal tersebut dilakukan dalam upaya untuk merubah strategis yang akan dikembangkan dalam menghadapi persaingan partai.
“Perubahan strategis merupakan upaya untuk mengembangkan partai dalam menghadapi persaingan yang semakin dinamis,” ucap Suko, Senin (8/7).
Suko menambahkan, PDIP juga akan melakukan pengembangan strategis dengan merombak kepengurusan di DPC PDIP kota Surabaya. “Salah satunya dengan menunjuk Adi Sutarwiyono yang memiliki background wartawan,” papar dia.
Penunjukan Adi Sutarwiyono diharapkan mampu memberikan strategi baru di masa milenial. Surabaya sendiri merupakan kota sangat pesat perkembangannya. “Untuk menjawab persaingan partai yang begitu dinamis itu diperlukan pemimpin yang inovatif dan dinamis, sepertinya hal itu yang diinginkan DPP PDIP untuk Surabaya,” terang Suko Widodo.
Dosen fakultas ilmu Komunikasi Universitas Airlangga ini juga menjelaskan, terkait perkembangan Pilkada Surabaya 2020 nanti, ia memaparkan, bahwa hasil riset Wisnu cukup tinggi. Tetapi belum pada posisi dominan secara umum , karena juga banyak kandidat lain menunjukkan trend popularitas meningkat.
“Saya rasa PDIP akan mempertimbangkan kadernya untuk maju dalam Pilkada Surabaya,” ucap dia.
Ditariknya mas Whisnu dari ketua DPC PDIP kota Surabaya adalah langkah strategis dalam memenangkan Pilkada Surabaya 2020 mendatang. “Selain itu sejak tahun 2004 PDIP mulai krisis manajemen. Sehingga sangat perlu perubahan strategis untuk mempersiapkan langkah tersebut,” urai Suko Widodo.
Tiga kali PDIP di Jawa Timur menang Pemilu utamanya di Surabaya, namun kalah di Pilkada. “Saya menganalisa DPP sedang mempersiapkan langkah strategis untuk memenangkan Pilkada Surabaya dengan menarik Whisnu diganti oleh Adi Sutarwiyono,” tukasnya.
Kalau PDIP tidak melakukan itu, kemungkinan dalam Pilkada Surabaya akan mengalami hal yang sama dengan Pilkada sebelumnya, pungkas Suko. (JB01)