JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Menjelang pelaksanaan pemilhan kepala daerah (Pilkada) Surabaya yang akan digelar pada sekitar September 2020. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Surabaya mulai mempersiapkan dan koordinasi di internal DPC, PAC, RANTING dan ANAK RANTING PDIP se Surabaya. Beberapa Pengurus DPC mulai dipersiapkan menjadi PANGLIMA PERANG di DAPIL 1 sampai DAPIL 5 guna memenangkan calon Wali Kota yang mereka usung nanti.
Anugrah Ariyadi Wakil Ketua DPC PDIP kota Surabaya yang mendapat mandat sebagai Panglima Perang di Dapil 1 menyatakan kesiapannya meraih suara mutlak di wilayah 6 Kecamatan yaitu Gubeng, Simokerto, Genteng, Bubutan, Krembangan dan Tegalsari.
“Saya ditunjuk sebagai Panglima di dapil 1 untuk melakukan CHECK SOUND dengan menggelar rapat koordinasi di tingkat struktur partai untuk mempersiapkan Pilkada Surabaya 2020,” kata Anugrah Ariyadi yang saat ini menjabat Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya.
Guna mempersiapkan itu, dirinya tahap pertama akan menggelar pertemuan dengan ketua, sekretaris dan bendahara (KSB) tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC) hingga KSB pimpinan ranting se-Dapil 1 Kota Surabaya pada Minggu (16/6) mendatang. Dapil 1 terdiri dari enam kecamatan yakni Bubutan, Genteng, Gubeng, Krembangan, Simokerto dan Tegalsari.
“Kami akan menggelar acara makan siang bersama di salah satu rumah makan dilanjutkan rapat koordinasi,” ujarnya, Kamis (13/6).
Setelah itu baru saya jadwalkan berkunjung ke Markas PAC secara bergiliran untuk bertemu dengan semua pasukan PAC, RANTING dan ANAK RANTING di Setiap Kecamatan yang ada di Dapil 1 , SAYA tidak main main dalam memimpin pasukan tempur sak DAPIL 1 ini.
Lanjut Anugrah, rapat koordinasi itu untuk memantapkan dukungan terhadap Whisnu Sakti Buana selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya sekaligus Wakil Wali Kota Surabaya untuk maju sebagai bakal Calon Wali Kota Surabaya pada Pilkada Surabaya 2020.
“Rapat koordinasi ini nantinya juga akan diikuti dapil-dapil lainnya di Surabaya. Ini saya mulai dulu untuk dapil 1,” papar dia.
Disinggung soal adanya tiga faksi di PDI Perjuangan (Faksi Tri Rismaharini, Whisnu Sakti Buana dan Bambang Dwi Hartono) yang akan mempengaruhi Pilkada Surabaya 2020, politikus PDI Perjuangan ini menegaskan tidak ada faksi di PDI Perjuangan. Kami tetap solid diinternal partai, tidak ada itu faksi-faksian, imbuhnya.
“Semua solid untuk memenangkan cawali dari kader sendiri yang akan direkomenasi PDI Perjuangan di Pilkada Surabaya,” katanya.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Syaifudin Zuhri sebelumnya mengatakan PDI Perjuangan akan menggelar rapat kerja cabang khusus (Rakercabsus) terkait Pilkada Surabaya 2010 sekitar Agustus atau Oktober mendatang.
Menurut dia, rakercabsus tersebut akan dihadiri semua pengurus mulai dari tingkat kecamatan hingga tingkat kelurahan. “Di sana nanti akan resmi kami putuskan siapa calon yang bakal diusung,” ujarnya.
Syaifudun Zuhri yang kerap dipanggil Cak Ipuk ini menjelaskan bahwa PDI Perjuangan mendapat 15 kursi di DPRD Surabaya pada Pemilu 2019, sehingga sesuai persyaratan bisa memunculkan calon sendiri di Pilkada Surabaya.
Meski demikian, kata Anugrah, PDI Perjuangan tidak menutup kemungkinan bakal melakukan koalisi dengan partai lain untuk lebih menguatkan dalam menghadapi Pilkada Surabaya 2020.
Sementara ini, dirinya tidak menampik bakal mengusung ketua DPC PDIP Surabaya Whisnu Sakti Buana sebagai bakal Cawali Surabaya karena posisinya selain sebagai ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya juga saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya mendampingi Tri Rismaharini.
“Beliau kader terbaik dan sudah berpengalaman sehingga bisa membawa Surabaya nanti bisa lebih baik lagi dari sekarang,” kata Cak Ipuk yang juga Ketua Komisi C DPRD Surabaya ini.
Namun, ujarnya, soal keputusan siapa yang bakal direkomendasi untuk maju Pilkada Surabaya 2020, menurutnya masih harus menunggu keputusan dari DPP PDI Perjuangan. “DPP semua yang nanti akan menentukan. Termasuk melakukan ‘fit and propper test’,” katanya. (*/JB01)