JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Sempat menjadi viral video digroup WhatsApp pertemuan ditengah pandemi Covid-19 yang digagas tim salah satu kandidat bakal calon Wali Kota Surabaya 2020, Machfud Arifin di Jl. Basuki Rachmad Surabaya. Video yang berdurasi 36 detik itu menjadi buah bibir dikalangan masyarakat.
Menanggapi viralnya video tersebut, jurnaberita.id mencoba meminta pandangan peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam. Dia menyampaikan, bahwa dirinya sepakat ditengah pandemi Covid-19 ini seorang pemimpin atau bakal calon pemimpin harus memberikan suri tauladan dan edukasi buat masyarakat. Dua hal ini harus menjadi prioritas yang perlu diutamakan bagi siapapun pemimpin ataupun bakal calon pemimpin.
BACA JUGA :
- Disinyalir Abaikan Aturan PSBB, Tim Machfud Arifin Tetap Kumpulkan Massa Ditengah Pandemi Covid-19
- Hasil Swab Negatif, Wawali Whisnu Sakti : Kembali Mengabdi Untuk Surabaya
- Hearing Komisi A Pihak PT Adhi Karya Mangkir
- Abaikan Physical Distancing, Rapid Test Massal Di Terminal Sukolilo Berpotensi Penyebaran Baru
“Jangan sampai para pemimpin maupun bakal calon pemimpin itu justru memberikan contoh yang kurang baik. Bagaimana masyarakat bisa tertib, jika pemimpinnya tidak memberikan tauladan kedisplinan yang baik,” terangnya saat dimintai tanggapannya soal video tersebut, Minggu (07/06) melalui sambungan telepon selulernya.
Lanjut Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Trunojoyo Madura ini, kondisi ini tidak berlaku pada pak Machfud Arifin saja, akan tetapi bagi siapa saja bakal calon lainnya juga perlu memprioritaskan tauladan dan edukasi buat masyarakat luas dimasa penyebaran Virus Disease 2019 atau Covid-19 saat ini.
“Kalaupun mau melakukan pertemuan dengan mengumpulkan banyak orang harus tetap mengikuti anjuran protokol kesehatan dari WHO. Media daring salah satu pilihan yang tepat untuk dilakukan. Sekarang meeting maupun Webinar bisa dilakukan secara online,” urai dia.
Pria yang meraih gelar Master Sains tahun 2006 ini juga menambahkan, ditengah pendemi Covid-19 ini masyarakat dilarang untuk melakukan Social Distancing, Physical Distancing, apalagi Surabaya Raya masih dalam kondisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kalu ini dilanggar, tentu masyarakat juga akan ikut-ikutan atau meniru yang kurang baik tersebut.
“Masyarakat akhirnya juga tidak tertib mengikuti aturan yang berlalu, karena ada contoh yang diberikan oleh pemimpinya atau bakal calon pemimpinnya,” kata Surokim.
Oleh karenanya, dirinya menghimbau pada semua pemimin ataupun bakal calon pemimpin yang ada di Surabaya utamanya dan Indonesia pada umumnya agar bisa menjadi tauladan dan bisa memberikan edukasi yang baik bagi masyarakat luas.
“Harapanya dengan edukasi dan tauladan yang baik ‘Tut Turi Handayani’, masyarakat dapat mengikuti prilaku yang baik dari pemimpinnya tersebut,” tukas Surokim. (JB01)