JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Penyebaran Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 di wilayah Dupak Masgit sekitar pasar PPI menjadi perhatian Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Budi Leksono. Bekerjasama dengan pemerintah kota (Pemkot) Surabaya, Budi Leksono memprakarsai agar warga menjalani Rapid Test Covid-19 untuk klaster di wilayah Dupak Masigit sekitar pasar PPI yang sebelumnya telah ditutup.
Sementara, Klaster PPI juga menjadi perhatian semua kalangan, baik dari Pemkot Surabaya maupun dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pasalnya, penyebaran Covid-19 di wilayah begitu begitu banyak yang positif Covid-19. Kasus positif Covid-19 dari klaster PPI wilayah Dupak Masigit Kec Bubutan kota Surabaya terus menambah grafik terinfeksi virus ini.
Tadi siang, Selasa (12/05) abah Budi sapaan Budi Leksono ini memprakarsai untuk melakukan Rapid Test di wilayahnya di Jl. Jepara yang meliputi warga Dupak Masigit dan warga Jl Jepara Surabaya.
Sedikitnya dalam Rapid Test tersebut, tersedia dua ratus slot Rapid Test untuk warga terdampak. Namun, dari slot yang tersedia itu, tercatat hanya 121 warga yang menjalani Rapid Test. Diketahui, dari hasil Rapid Test tadi, sebanyak 27 warga dinyatakan reaktif Covid-19.
BACA JUGA :
- Hotline Aduan Untuk Masyarakat Terdampak Covid-19, Inisiasi Mandiri Legislatif Bentuk ‘LAPOR DEWAN’
- PSBB Diperpanjang, DPRD Surabaya Soroti Roadmap Penanganan Covid-19 Yang Tidak Jelas
- Buka Hari Aspirasi, Fraksi PKS Banyak Disambati Soal Bansos
“Tadi saya juga ikut dirapit tes Alhamdulillah hasilnya negatif. Ini untuk memberikan contoh pada warga, agar dengan kesadarannya ikut berpartisipasi dalam rapid tes covid-19,” ucap abah Budi.
Ada sembilan warga lainya yang telah menjalani swab laboraturium, dan hasilnya dinyatakan positif Covid-19. Dari sembilan warga tersebut, telah dilakukan penjemputan oleh Pemkot Surabaya untuk menjalani karantina disalah satu rumah sakit swasta di Surabaya, ungkap Budi Leksono, Sekretaris Komisi A DPRD Kota Surabaya, Selasa (12/05) ditemui di kediamannya Jl Jepara, Surabaya.
Dari sembilan orang tanpa gejala (OTG) yang dinyatakan positif Covid-19, lanjut abah Budi, telah dijemput untuk dilakukan karantina. Dari sembilan itu diantaranya terdapat anak yang masih berusia belasan tahun dan masih duduk dibangku kelas 6 SD, paparnya.
“Warga OTG yang dinyatakan positif itu 7 orang yakni warga Dupak Masigit dan 2 orang adalah warga Dupak Timur. Salah satu dari sembilan yang dinyatakan posistif itu terdapat anak yang masih berumur belasan tahun dan duduk dibangku SD. Sementara dari hasil rapid test tadi, 27 orang dinyatakan reaktif Covid-19,” terang abah Budi.
Rapid test ini sebagai upaya untuk mengatahui penyebaran Covid-19 di wilayah Dupak Masigit dan termasuk di wilayah Jl. Jepara, sambung dia.
“Dengan adanya rapid test ini, diharapkan kita bisa lebih waspada dalam menghadapi penyebaran Covid-19 ini. Jadi langkah preventif terus dilakukan agar tidak muncul klaster-klaster baru, tentunya dengan pengawasan ekstra,” kata abah Budi.
Langkah rapid test ini dilakukan supaya warga bisa lebih meningkatkan kewaspadaanya terhadap pandemi Covid-19. Dengan mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Gugus tugas Covid-19, ujar dia.
Sementara, Camat Bubutan, kota Surabaya, Eko Kurniawan Purnomo, S.STP, M.Si menyampaikan, hari ini jajaran tim gugus tugas Covid-19 Pemkot Surabaya melakukan penjemputan terhadap pasien OTG yang dinyatakan positif Covid-19.
“Iya kita jemput untuk dilakukan karantina disalah satu rumah sakit swasta di Surabaya. Sebelumnya dari sebelas orang yang telah dilakukan swab laboratorium, sembilan dinyatakan positif dan kita lakukan upaya penjemutan pada mereka untuk menjalni karantina 14 hari,” terang Eko ditemui dilokasi Jl. Jepara.
Sedang dua yang lainnya masih menunggu hasil swab lab yang belum keluar. “Kalau nanti juga dinyatakan poistif Covid-19, maka kami akan jemput untuk kita karantina terhadap keduanya,” kata Eko.
Pihaknya juga melakukan rapid tes untuk warga disekitar duak masigit dan kawasan pasar PPI. Hal ini untuk memastikan penyebaran dan langkah antisipasi penyebaran Covid-19 pada warga yang lainnya. ” Tadi kita sediakan rapid test sebanyak 200 slot rapid test, namun warga yang tercatat hanya 121 orang,” terang Eko.
Dengan adaya rapid test ini agar memudahkan langkah preventif bagi gugus tugas Covid-19 dalam menekan penyebaran Covid-19 di Surabaya. “Iya klaster-klasternya kan sudah ketahuan, maka upaya pencegahnya juga akan lebih terukur termasuk juga untuk menekan pandeminya juga,” tukasnya. (JB01)