
JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin bertekad untuk mengangkat derajat warga Surabaya. Menurutnya, Suroboyo tidak lagi ada Wong Cilik, kalau masih ada Wong Cilik sama saja dengan penindasan bagi warga kecil (kurang mampu, red).
Pernyataan itu ditegaskan Machfud Arifin dalam agenda silaturahmi dengan warga, di Jalan Asem Bagus, Gang III, Kelurahan Tembok Bukuh, Kecamatan Bubutan, Selasa (13/10).
Untuk itu, dirinya mempersiapkan program bagi warga Surabaya, jika diamanahi sebagai wali kota Surabaya 2020 nanti. Misalanya, bantuan modal UMKM serta bantuan dana Rp 1 juta per KK (kepala keluarga) tiap bulan.
“Warga Surabaya jangan mau jadi wong cilik terus. Dan dibohongi,” tegasnya.
BACA JUGA :
- Kasus Pemindahan 420 Satwa KBS, AH Thony : Dirut KBS Tidak Boleh Lepas Tangan
- Walk Out Tolak RUU Ciptaker, AHY : Partai Demokrat Berkoalisi dengan Rakyat
- 48 Ribu Lebih Warga Surat Ijo Jatuhkan Pilihan Pada Paslon MAJU Di Pemilukada Surabaya
Ditemui usai ucara, apa yang dia sampaikan tersebut bermaksud dan berharap ada kemampuan atau upgrading dari daya beli masyarakat. Jangan warga sekedar dikasih makanan, tapi juga harus dikasih pekerjaan.
“Kita mau membuka lapangan pekerjaan, satu tahun seratus ribu, bukan hanya dikasih ikan tetapi juga dikasih kailnya,” papar Machfud.
Masih banyak pengangguran di Kota Surabaya, lanjut dia, jelas daya beli masyarakat otomatis akan menurun. “Walaupun harga makanan cuma Rp 5 ribu, kalau tidak punya uang berat. Kalau punya uang dia bisa,” imbuh mantan Ka Polda Jatim ini.
Selain Machfud Arifin, pada acara temu warga tersebut turut hadir, Lita Machfud Arifin. Sebagai pengurus Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) pusat, Lita menjanjikan akses yang lebih luas bagi UMKM di Surabaya.
“Bekerja sama dengan ibu-ibu presiden dan menteri. Di bidang perikanan, dan saya sangat semangat ke depannya UMKM Surabaya harus maju, harus ditingkatkan,” ujarnya.
Lita juga menjelaskan jika mangsa pasar yang dikejar bukan hanya tingkat lokal di Surabaya saja. “Selama ini kalau pemkot ada acara kemudian pesan pada UMKM. Kita akan mengajarkan pameran, baazar. Untuk pasar se-Indonesia, bukan hanya Surabaya atau Jatim,” tuturnya.
“Ke depan jadi istrinya wali kota saya akan memajukan yang ada di Surabaya sehingga warga akan menjadi makmur seperti yang disampaikan bapak tadi. Percuma kalau makanan itu murah Rp 5 ribu, tetapi kita tak punya uang,” imbuhnya. (STM/JB01)