JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Persoalan bantuan mobil Laboratorium polymerase chain reaction (PCR) dari Badan Nasional Penangguangan Bencana (BNPB) memantik perhatian serius publik. Bantuan 2 unit mobil PCR ini menyisahkan masalah, lantaran terjadi saling klaim antara Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini bahkan sampai meluapkan emosinya melalui sambungan telepon seluler saat mengkonfirmasi terkait bantuan itu, diklaim adalah bantuan untuk Pemkot Surabaya. Alasanya, Risma sendiri yang langsung meminta bantuan ke BNPB pusat.
BACA JUGA :
- Komisi B DPRD Surabaya : PDAM & PT Adhi Karya,Tbk Bertanggungjawab Atas Keteledoran Jebolnya Pipa Di Proyek UINSA
- Pengawasan Physical Distancing Longgar, Satpol PP Diminta Tutup WTC
- Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Lailai Mufidah Minta Pemkot Perhatikan Pondok Pesantren Surabaya
Di sisi lain, Pemprov Jatim melalui BPBD Jatim dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim menegaskan bahwa bantuan disalurkan melalui Pemprov untuk digunakan di seluruh wilayah Jatim, bukan hanya Surabaya.
Merespon persoalan tersebut, Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana menegaskan, polemik mobil PCR sudah kelar dan beres. Yang terpenting, kata dia, sekarang semua harus bekerja ekstra keras dan fokus menekan penyebaran Covid-19 di Surabaya.
“Saya kira persoalan mobil sudah selesai, sekarang bagaimana kita sama-sama menekan persebaran covid-19 yang terus bertambah,” kata Whisnu yang juga Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya saat live di Kompas TV, Sabtu (30/5).
Menurutnya tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi mengenai mobil PCR. Sebab, kata dia, semua bertujuan baik yakni sama-sama untuk kepentingan masyarakat.
BACA JUGA :
- Dua Program Kinerja Pemkot Menjadi Catatan DPRD Dalam LKPJ Wali Kota Surabaya
- Overload Sejumlah Rumah Sakit Di Surabaya Batasi Pasien Covid-19, Budi Leksono : Jangan Buat Masyarakat Tambah Resah
“Tapi memang perlu koordinasi yang intens. Apa susahnya ketika mobil dalam perjalanan konfirmasi dulu ke Pemkot kalau akan dipakai di tempat lain, jangan mobil tiba-tiba dibelokkan,’ katanya.
Namun, kata dia, hal itu tidak perlu dibesar-besarkan. Sebab, ujarnya, saat ini pemerintah sedang berkejaran dengan persebaran virus.
“Kita fokus saja ke situ, kalau soal mobil sudah selesai, nanti saya usulkan ke Bu Wali (Tri Rismaharini,red) untuk beli sendiri, kita bisa kok, ” katanya.
Dia menambahkan, senyampang masih dalam suasana lebaran (Idul Fitri) akan lebih baik kalau semua pihak menghentikan polemik dan fokus menangani corona.
” Kan tinggal ditanyakan ke BNPB kalau mobil itu untuk provinsi ya silakan digunakan, tapi kalau kok untuk Surabaya ya akan lebih baik provinsi minta maaf ke pemkot, selesai,” ujar dia.
Saat ini, lanjut dia, Pemkot Surabaya sedang fokus memberi pamahaman kepada masyarakat untuk bersama-sama bergotong-royong mencegah penyabaran Covid-19.
Adanya bantuan dari pihak Badan Intelijen Negara (BIN) untuk Pemkot Surabaya, jelasnya, akan dimaksimalkan untuk penanganan Covid-19. Termasuk unit mobil PCR yang bisa digunakan melakukan tes swab ribuan warga. (*JB01)