
JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti melakukan sidak di lokasi rapid test dan swab massal bertempat di kantor Kecamatan Gunung Anyar Surabaya, Rabu (03/06).
Pemeriksaan ini merupakan sinergisitas antara pemerintah kota (Pemkot) Surabaya dengan Badan Intelijen Negara (BIN). Pemerikaaan Rapid Test PCR yang menyasar berbagai lokasi untuk menggelar pemeriksaan secara massal guna memastikan sebaran Corona Virus Disease 2019 atau disebut Covid-19.
BACA JUGA :
- Peringati Hari Pancasila 1 Juni 2020 DPC PDIP Menggelar Diskusi Secara Daring
- Tidak Terima Seniornya Diintimidasi, Tiga Pentolan Ormas Ngeluruk Bank Mega Kembang Jepun
- Arief Fathoni : Pemimpin Itu Selalu Menarik Garis Lurus dari Setiap Titik Persoalan, Bukan Mengumbar Nafsu Amarah
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya dari fraksi PKS ini hadir di lokasi untuk meninjau proses pemeriksaan tersebut.
Reni mengatakan, pihaknya hanya mau memastikan, apakah dalam pelaksanaan rapid test PCR dan swab massal ini telah sesuai prosedur atau tidak. Pasalnya, dia menyebut mendapat laporan sempat ada antrean di lokasi.
Dia meminta pihak Kecamatan dan Puskesmas harus mengatur sedemikian rupa agar tidak sampai terjadi antrean yang panjang. Misalnya saja diatur menggunakan sistem shift.
“Teknis seperti itu bisa diatur oleh pihak kecamatan,” ungkapnya.
Reni mengungkapkan, bantuan dari berbagai pihak seperti halnya BIN dan BNPB yang melakukan pemeriksaan massal di Surabaya memang sangatlah membantu dalam menangani pandemi ini. Sebab, sebelumnya memang tak dipungkiri peralatan di Surabaya yang sempat menghambat proses penanganan.
“Ini sangat membantu sekali,” ungkap Reni menambahkan.

Pemeriksaan ini dilakukan di halaman Kantor Kecamatan Gunung Anyar, warga secara gratis dapat mengikuti pemeriksaan ini. Dengan catatan, ketika antre harus menerapkan physical distancing.
“Dari data yang saya kantongi dari beberapa rapid test yang sudah dilakukan. Sekitar 10 persen dari data entri masuk daam status reaktif. Dari data yang reaktif itu sekurang-kurangnya 50 hingga 60 persen positif Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan swab lab,” terang Reni.
Untuk itu dirinya, meminta pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk menyiapkan ruang isolasi bagi pasien yang dinyatakan positif. Tidak menutup kemungkinan bahwa pasien positif akan terus bertambah di Surabaya usai dilakukan rapd test PCR oleh BIN ini.
“Saya meminta agar Dinas Kesehatan segera mempersiapkan ruang isolasi bagi pasien yang dinyatakan positif Covid-19. Dikwatirkan jika ini terjadi lonjkan yang signifikan pihak Pemkot sudah prepare dan tidak ada pasiean yang tidak mendapat perawatan medis,” pintahnya.
Dari informasi yang dihimpun di lokasi, hingga siang ada sekitar 500 orang yang dirapid kemudian didapati sekitar puluhan orang yang reaktif. Sebagaimana prosedur, BIN juga membawa mobil laboratorium untuk melakukan swab.
“Tidak hanya rapid test tapi juga mobil lab PCR,” kata Prakoso, protokol kegiatan pemeriksaan BIN saat dikonfirmasi di lokasi. (JB01)