JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Beberapa stok bahan pokok mulai menipis terutama komoditi gula jelang idul fitri 1441H ditengah pandemi covid-19 di Surabaya. Menipisnya stok komoditi ini menjadi perhatian serius Komisi B DPRD Surabaya.
Komisi yang membidangi perekonomian ini mengkhawatirkan adanya kekosongan atau kelangkaan produk jika hal tersebut terus dibiarkan.
“Saat ini yang terjadi di Surabaya, ketersediaan komoditi Gula dikatakan cukup saja tidak bisa. Ini megkhawatirkan, “ tutur anggota Komisi B DPRD Surabaya, John Thamrun, usai menggelar rapat hearing dengan Dinas Perdagangan (Dispendag) Pemkot Surabaya, Kamis (14/05).
BACA JUGA :
- Banyak Warga Tak Tersisir Bantuan, Anggota DPRD Kota Surabaya Mahfudz Turun Tangan
- John Thamrun : PSBB Tahap II Tidak Ada Bedanya Dengan Tahap Pertama
- Budi Leksono Prakarsai Rapid Test Covid-19, 27 Warga Dupak Masigit Dinyatakan Reaktif Covid-19
Selain itu, politisi PDIP ini menerangkan, bahwa pihaknya juga meminta adanya data ketersediaan bahan pangan yang bisa dilaporkan secara berkala.
“Kami mendorong, adanya ketersediaan data yang jelas, sebab dengan ketersediaan data kita bisa menetukan langkah dalam ketersediaan pangan, “ terangnya.
Ia juga menambahkan selain melakukan penyediaan data, kami meminta pihak Pemkot untuk menjalin koumunikasi ke Bulog untuk menkonsultasikan kelangkaan komuditi terutama Gula.
“Kami minta dari dinas ketahanan pangan ini untuk melakukan koordinasi dengan bulog terutama untuk komoditi gula, “ imbuhnya.
Selain itu, sambung John, peran pasar modern juga perlu dipertimbangkan dan diminta untuk mmembatu langkah pemerintah dalam ketersedian gula. “Pasar modern ini juga harus diminta untuk membantu pemerintah dalam ketersediaan gula itu sendiri, “ pintah John.
Kemudian terkait operasi pasar, politisi dengan latar belakang Advokat menyarankan bahwa hal tersebut masih perlu dilakukan guna menekan dan mengontrol harga dimasyarakat.
“Saya rasa operasi pasar itu masih perlu sebagai upaya menekan harga, jangan sampai harga melambung dan tidak bisa dijangkau oleh masyarakat “ pungkasnya. (JB01)