JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Sempat mencuat kabar miring tentang kondisi kesehatan anggota DPRD kota Surabaya, Budi Leksono yang dikabarkan terpapar Covid-19. Justru ketidak hadirannya digedung DPRD Surabaya karena sibuk mengurusi warga terdampak Covid-19. Dirinya mengaku jika tidak masuk beberapa hari di kantor dewan, lantaran sibuk melayani masyarakat dengan membagikan paket sembako.
“Sehari-hari, saya melayani masyarakat dengan membagikan sembako pada warga terdampak Covid-19. Ini ada warga PPI kelurahan Kemayoran dan kelurahan Morokrembangan, Kec. Krembangan, mengambil paket sembako yang siap dibagikan pada warga terdamak Covid-19,” terang pria yang akrab disapa cak Bulek ini.
Sebagai anggota legislatif yang menjabat sebagai Sekretaris Komisi A DPRD Kota Surabaya, cak Bulek terus membantu masyarakat. Kesehariannya disibukan dengan berkeliling kampung untuk membagi sembako, penyemrotan disinfektan hingga bagi-bagi takjil buka puasa pada warga.
“Setiap hari saya dibantu relawan dan tim Buleks terus berkeliling kampung untuk berbagi ditengah ketidakpastian bantuan dari pemerintah,”ucapnya.
Wakil Ketua DPC PDIP kota Surabaya ini juga menyinggung, kondisi ekonomi masyarakat saat ini sangat sulit. Sementara bantuan yang dijanjikan oleh pemeritah belum juga dikucurkan.
“Seperti warga masyarakat disekitar pasar PPI, saat ini pasar ditutup tidak boleh bereoperasi selama 14 hari. Otomatis penghasilan mereka selama 14 hari juga tidak ada. Hal yang seperti ini harusnya menjadi perhatian pemerintah. Boleh pasar ditutup, namun bantuan pengaman ekonomi masyarakat juga menjadi tanggung jawab pemerintah kota,” tegas cak Bulek.
BACA JUGA :
- AH Thony : Pelaksanaan PSBB Di Surabaya Tidak Sekedar Menggugurkan Kewajiban Saja
- Puti Tegaskan Tidak Maju Di Pilkada Surabaya 2020
Jangan sampai lanjut dia, pemerintah hanya bisa menutup, tapi tidak bisa memberikan jalan keluarnya. “Kasihan pada warga terdampak covid-19, coba tanyakan pada mereka. Bagaimana kondisi real kehidupan mereka pasca penutupan,” kata cak Bulek.
Oleh karenanya, dirinya mencoba membantu masyarakat terdampak covid-19 dengan jalan memberikan bantuan paket sembako (beras, telor dan minyak goreng, red). “Dengan harapan, adanya bantuan ini bisa menopang kelangsungan hidup warga terdampak. Sedang bantuan dari Pemkot Surabaya belum juga disalurkan,” tegas cak Bulek.
Cak Bulek meminta, agar Pemkot Surabaya segera menyalurkan bantuan pada masyarakat. Karena menurutnya, kondisi saat ini masyarakat tengah membutuhkan uluran tangan dari pemerintah.
Sementara, warga PPI Masjid, Kelurahan Kemayoran, Kec. Krembangan Surabaya, Dwi mengaku, kondisi ekonomi keluarganya saat ini sangat memprihatinkan, pasca penutupan pasar PPI sejakak 14 hari yang lalu. “Buat makan sehari-hari saja susah. Aplagi mas penutupan pasar PPI diparpanjang 14 hari kedepan, terkait dengan penerapan PSBB,” ucap Dwi.
Dwi juga menuturkan, bahwa ibunya sebagai pedagang di pasar PPI. Penghasilannya didapat hanya dari berjualan di pasar. “sejak pasar ditutup, makan sehari-hari saja hanya dengan tahu-tempe, mas,” ungkap Dwi.
Hal senada juga disampaikan warga PPI gang masjid, RT 01, RW 03 Kelurahan Kemayoran Ruli. Dia mengaku, jika saat masa pandemi covid-19 dirinya kehilangan pekerjaan, lantaran dirumahkan oleh perusahaan dimana dia bekerja.
“Saya sebagai kepala keluarga kebingungan, lantaran dirumahkan oleh perusahaan. Saat ini gak ada penghasilan apa-apa, makan sehari-hari keluarga dengan menggadaikan perhiasan istri,” pungkasnya. (JB01)