
JURNALBERITA.ID – PAMEKASAN, Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan didemo sejumlah LSM diantaranya LSM KOMAD, GEMPAR dan GEMPUR. Aksi demo dikantor Kejari itu dengan menhadiai obat Antangin, Kratingdeng dan Bodrex.
Penghadian itu, sebagai bentuk sindiran terhadap korp baju coklat yang diduga telah menerima suap (masuk angin, red), setelah para aksi melakukan orasi didepan Kantor Kejari Pamekasan.
Aksi gabungan ini, para pesrta aksi memberikan support kepada penyidik Kejari Pamekasan, terkait dugaan kasus mobil sigap.
Dalam orasinya, mereka mendesak Kejari segera memangil pihak-pihak, terkait pengadaan mobil sigap. Para aksi meminta jangan Hanya Kepala Desa saja yang di panggil dan diperiksa untuk dimintai keterangan.
“Kasian mereka (kades), hanyalah penerima mobil sigap. Bukan yang memprogramkan pengadaan mobil sigap, kalau warganya tidak paham terkait program mobil sigap dikira kadesnya yang bermasalah,” pekik Zainin selaku Korlap aksi.
BACA JUGA :
- Dugaan Kecurangan Pemilukada Surabaya, Paslon ER-JI Susun TimSes Dari Unsur ASN
- Kasus Pemindahan 420 Satwa KBS, AH Thony : Dirut KBS Tidak Boleh Lepas Tangan
- Polres Pamekasan Berhasil Amankan 2670 Botol Miras Hendak Didistribusikan
Sementara, Abd Rahem dan zainal berteriak meminta pejabat di Kejari itu segera turun menemui para pendemo. ‘Segera panggil pejabat yang terkait dengan pengadaan mobil sigap itu,” ucapnya.
Mulai dari Bupati, Sekda, Ketua DPRD, Pejabat Pengadaan Barang Dan Jasa Serta DPMD dan Camat juga segara di periksa[ teriak orator Gempar dan Gempur sembari menyerahkan Bodrex, Kratingdeng dan Antangin,
Jadi tolong segera ungkap kasus mobil sigap itu sampai tuntas, agar segera clear and clean, sambungnya.
Kasi intel kejaksaan, Hendra saat menemui pendemo, menyampaikan, terimaksih dan siap melaksanakan tugas dengan Baik, karena ini sudah menjadi tugas dan kewenangannya.
“Sekarang masih kami proses, nanti kami akan publis setelah semuanya rampung,” tutur Hendra.
Wer wer sapaan akrabnya itu ternyata juga tidak lupa berbagi nasi dagangannya ke Pondok Assalafiyah Sumur Putih Pamekasan.
Pemilik stand “Masakan Khas Madura” ini mengaku, bahwa dirinya alumni pondok Assalafiyah Sumur Putih.
“Saya harus berbagi-bagi rejeki kepada jamaah usai sholat Jumat, agar kita semua selalu dalam lindungan dan memohon ampunan dosa-dosa kita semua kepada Allah SWT,” sambil masuk ke mobil yang di kendarainya dengan tulisan “Jangan Lupa Bahagia” (Y4N/JB01).