JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Direktur Surabaya Survey Center (SSC) Mochtar W. Oetomo menilai jika skema nasionalis-religius masih sangat berpeluang untuk memenangkan Pilwali Surabaya. Hal itu Ia ungkapkan Kamis (27/08).
“Karena, bagaimanapun, di Jawa Timur ini skema nasionalis-religius masih memiliki peluang ceruk pemilih yang cukup besar. Sudah terbukti sejak era Pakde Karwo-Gus Ipul dan Khofifah-Emil,” ujar Mochtar.
BACA JUGA :
- Kepolisian Diminta Buka SP3, Dugaan Pelanggaran Perjanjian Pemindahan Satwa KBS
- Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti Tinjau Kesiapan Parkir Non Tunai Joyoboyo
- Koordinator APECSI Desak Pihak Kepolisian Cabut SP3, Dugaan Kasus Penjarahan 420 Satwa KBS
Terkait peluang ceruk pemilih, Ia mengungkapkan besarnya potensi yang ada bagi paslon nasionalis-religius. “Untuk Surabaya ini sampai 70 persen dari total pemilih,” bebernya.
“Tapi ya apakah ceruk itu bisa dimaksimalkan atau tidak itu bergantung proses yang berjalan nanti. Yang jelas ada potensi segitu ketika nasionalis dan religius bersatu,” lanjut Mochtar.
Lebih lanjut, akademisi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini mengungkapkan jika NU di Kota Surabaya masih memiliki akar yang kuat. Meskipun, status Kota Pahlawan yang merupakan Kota Metropolitan.
“Akarnya, secara kultural, ini masih sangat kuat. Secara faktual di kampung-kampung ini sangat kuat. Meskipun, kepemimpinan PDIP atau nasionalis di Surabaya juga tidak bisa dipungkiri. Maka dari itu, peluang dari pasangan nasionalis-religius atau NU ini sangat besar,” pungkas Mochtar. (JB01)