JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Kepemilikan saham pemerintah kota (Pemkot) Surabaya di Bank Jatim menjadi sorotan anggota legislatif DPRD Kota Surabaya. Pasalnya, kepemilikan saham itu dinilai Mahfudz kurang memberikan kontribusi bagi kejahteraan warga kota Surabaya, apalagi Dirut Bank Jatim saat ini dijabat oleh Plt Dirut.
Artinya kata Mahfudz keterjaminan saham kepemilikan Pemkot di Bank Jatim kurang terjamin keamanannya. “Saya meminta supaya Pemkot menarik sahamnya dari Bank Jatim, dan dipindahkan ke Bank pemerintah lainnya,” tegasnya, Kamis (25/06).
BACA JUGA :
- Arif Fathoni Minta Pemkot Support Anggaran Kampung Tangguh, Risma Jangan Pelit Pada Rakyatnya
- Incar Wakil Machfud Arifin, Begini Upaya Yang Dilakukan SAH
- Dikeluhkan Soal Bantuan Modal, Mahfudz Minta Pemkot Bantu Pelaku UMKM
Berdasakan informasi yag disampaikan Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Surabaya, kepemilikan saham Pemkot Surabaya di Bank Jatim sekitar 2,13 persen. Sementara ini Kontribusi Bank Jatim kepada masyarakat Surabaya dirasa kurang.
“Apalagi dalam kondisi Pandemi Covid-19 saat ini. Banyak masyarakat Surabaya yang utamanya sebagai pelaku Unit Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) yang sangat membutuhkan suntikan modal untuk kelangsungan usahanya,” terang Mahfudz.
Ketua Dewan Koordinasi Cabang (DKC) Garda Bangsa ini juga menyinggung soal keterlibatan Bank Jatim dalam meningkatkan pelaku usaha dirasa belum maksimal.
“Buat apa kalau kontribusi yang diberikan Bank Jatim tidak maksimal. Lebih baik kepemilikan saham Pemkot di Bank Jatim dipindahkan pada Bank pemerintah yang lain saja, kalau nilai manfaatnya kurang maksimal,” tegas Mahfudz.
Sementara Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Pemkot Surabaya, Agus Hebi menyampaikan, bahwasanya selama ini deviden saham yang diberikan oleh Bank Jatim Ke Pemkot Surabaya untuk tahun 2020 sudah diserah terimakan.
“Deviden Bank Jatim sudah masuk ke Pemkot untuk yang tahun ini,” ujar Hebi.
Hebi mengatakan, jumlah deviden yang diterima Pemkot Surabaya mencapai belasan milyar, dari kepemilikan saham Pemkot yang hanya 2,13 persen.
“Saham kepemilikan Pemkot hanya 2.13 persen. Sedang devidennya sekitar belasan milyar rupiah,” sambung Hebi
Ketika ditanyai tentang kejelasan rekrutmen Dirut Bank Jatim. Hebi menyerahkan kepada Pemerintah Provinsi Jatim karena saham mayoritas Bank Jatim adalah punya Pemprov Jatim. (JB01)