JURNALBERITA.ID – PAMEKASAN, Sebanyak 230 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur sebagai penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), telah mengundurkan diri sebagai penerima bantuan sosia tersebut. Angka ini lebih sedikit dibandingakan dengan penerima manfaat Bansos PKH tahun sebelumnya yang mencapai 270 KK enerima manfaat rogram ini.
Ini menunjukkan adanya perbaikan taraf ekonomi masyarakat di Kab. Pamekasan walau dimasa pandemi Covid-19, akan tetapi ada idikator degan membaiknya ekonomi mereka, ditegaskan Hanafi selaku koordinator PKH Kab. Pamekasan, Senin (21/09) ada media ini.
Dia menjelaskan, data tersebut, terhitung sejak mulai bulan Januari hingga Agustus 2020. Kendati demikian, sambung Hanafi, jika dibandingkan dengan data tahun sebelumnya, tahun 2019 lalu juga ada selisih perbedaan yang segnifikan.
BACA JUGA :
- Seni Ludruk Redup Di Surabaya, Karena Ingkar Janji & Kurangnya Perhatian Dari Pemerintah
- Pecah Dari KMS, Perindo Berbalik Dukung Paslon MaJu Di Pilkada Surabaya
- Tumbuhkan Minat Baca Anak, Madrasah Al-Azhar Gelar Bazar Buku
“Untuk tahun lalu, terdata sebanyak 270 KK tercatat penerima PKH yang mengundurkan diri. Data ini lebih banyak dibanding tahun 2020 ini,” kata Hanafi.
Lanjut dia,, mereka mundur karena berbagai alasan. Salah satunya, karena alasan telah membaiknya kondisi perekonomian keluarga mereka.
“Karena terkendala masa pandemi Covid-19, kami tidak bisa turun secara inten kebawah. Namun, selisihnya sedikit saja, yakni sekitar 40 KK penerima PKH yang ekonominya sudah membaik,” Jelasnya.
Dia menargetkan, keluarga penerima bantuan PKH yang bisa di graduasi, mulai dari penerima yang sejahtera dan mandiri sebanyak 10 persen.
Hanafi juga mengakui, banyaknya keluarga PKH yang mengundurkan diri tidak lepas dari kerja sama semua pihak. Terutama para pendamping sosial PKH yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan kepada keluarga penerima manfaat PKH.
“Pendamping sosial PKH merupakan ujung tombak dari keberhasilan program tersebut,” tukas dia. (Y4N/JB01)