JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Pemilihan kepala daerah (Pilkada) kota Surabaya yang konon kabarnya akan mengalami penundaan tahapan Pilkada 2020 oleh penyelenggaran komite pemilihan umum (KPU). Penundaan tahapan pemilu itu, lantaran merebaknya kasus wabah virus corona secara global. Harian media cetak Radar Surabaya tetap konsisten melakukan penjaringan jajak pendapat (Polling) terhadap responden pembacanya ditengah pandemi Covid-19. Polling pembaca Radar Surabaya terkait calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya 2020, yang dibuka untuk publik dilakukan selama satu bulan, terhitung sejak 1 April hingga tanggal 30 April 2020.
Semenetara, hasil Polling pembaca Radar Surabaya, urutan tertinggi perolehan suara ditempati Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti (PKS) yang memperoleh 1.215 suara, selanjutnya ada kerabat dekat Gubernur Jawa Timur, Lia Istifhama diurutan kedua dengan perolehan 1.129 suara, diposisi ketiga ditempati mantan Kapolda Jatim, Irjen Pol. Machfud Arifin memperoleh 592 suara. Ada juga nama mantan Ketua DPRD Surabaya periode 2014-2019, Armuji dan Kepala Bappeko Surabaya, Eri Cahyadi. Masing-masing diposisi keempat dan kelima dengan perolehan suara 353 untuk Armuji dan Eri Cahyadi diangka 345 suara.
Menanggapi hal itu, pada jurnalerita.id, Reni Astuti yang bertengger sebagai urutan tertinggi hasil Polling pembaca Radar Surabaya dengan santai menyampaikan. “Itu kan hasil polling pembaca radar Surabaya, saya secara pribadi mengucapkan terimakasih pada redaksi Radar Surabaya. Dan terimakasih juga saya ucapkan pada seluruh pembaca warga Surabaya yang telah menempatkan saya diurutan tertinggi hasil Polling,” ujar Reni, Kamis (09/04) diruang kerjanya.
Dengan rendah hati, Reni menambahkan, hasil polling itu hanya sebagai tolak ukur pada dirinya untuk terus bekerja dengan baik untuk masyarakat Surabaya. “Saya nyantai saja, ada polling maupun tidak ada polling saya tetap melaksanakan tugas legislasi sebagai anggota DPRD Surabaya yang dipercaya masyarakat Surabaya,” kata Reni.
Bisa jadi hasil polling itu untuk rujukan buat dirinya untuk memacuh semangat kerjanya, untuk terus berbuat dan menjalankan fungsi legislasi sebagai wakil rakyat. “Saya menanggapinya biasa saja,” ucapnya.
Yang terpenting buat dirinya bisa berbuat yang terbaik untuk kemajuan kota Surabaya sesuai fungsinya sebagai wakil rakyat kota Surabaya. “Ya saya hanya bisa berikhtiar menjalankan tugas kedewanan yang diamanahkan warga. Selebihnya terserah penilaian mereka,” ujar dia.
Sekarang semua masih fokus untuk menangani wabah virus corona. “Saya masih fokus memikirkan dan sumbang saran pada pemerintah daerah, terkait penanganan guna mempersempit ruang penyebaran virus mematikan ini,” tukasnya.
Bagaimana mencarikan problem solving untuk langkah tercepat mengatasi virus corona dari kota Surabaya, sehingga warga Surabaya kembali normal beraktivitas tanpa ancaman rasa kekhawatiran lagi, tutur politisi PKS ini. (JB01)