JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Langkah preventif yang dilakukan pemerintah untuk menutup dan meliburkan beberapa aktivitas masa baik di Sekolah maupun tempat-tempat beraktivitas berkumpulnya massa guna mengantisipasi merebaknya penyebaran virus Corona (Covid19). Salah satu langkah preventif juga dilakukan oleh pemerintah kota (Pemkot Surabaya dengan meliburkan aktivitas belajar mengajar di sekolah serta menutup sementara Car Free Day (CFD) akan berdampak pada roda perekonomian warga Surabaya, dijelaskan politisi NasDem Fatchul Muid atau akrab disaa cak Muid.
Menurutnya,pencegahan penyebaran virus Corona, bukan harus dengan menghentikan aktivitas warga dan meliburkan sekolah-sekolah.”Kalau aktivitas warga di hentikan, justru akan berdampak pada perekonomian yang akan mengalami penurunan secara masif. Dengan sendirinya juga akan meluas pada dampak sosial ditengah-tengah masyarakat,” paparnya, Minggu (15/03).
Lanjut dia, sekolah tidak perlu harus di liburkan, kalaupun harus diliburkan cukup satu atau dua hari saja. “Disaat waktu libur tersebut, sekolah segera menyemprot cairan disinfektan di lingkungan sekolah dan menyiapkan tempat cuci tangan bagi siswanya,” tutur Cak Muid.
Yang terpenting kata cak Muid, kampanyekan cara hidup sehat dimasyarakat dan bila perlu lakukan penyemprotan disinfektan ditempat tempat umum.
“Ya Pemkot harus juga melakukan penyemprotan disnfektan itu dtempat-tempat umum. Yang mana tempat tersebut merupakan sarana berkumpulnya masyarakat,” ucap Sekretaris Komisi D DPRD Surabaya, periode 2014-2019 ini.
Tidak hanya itu sambung dia, disetiap perkampungan yang ada di Surabaya lakukan kampanye untuk hidup bersih . Sehingga warga akan mengerti dan paham akan nilai-nilai kebersihan. Langkah seperti itu diharapkan bisa mengantisipasi merambaknya penyebaran virus Corona.
“Disetiap kantor-kantor pelayanan publik harus tersedia cairan hand Sanitizer serta beberapa spanduk maupun pamflet yang berisikan himbauan akan bahaya virus Corona,” pungkas cak Muid. (JB01)