JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Kendati Pemerintah melalui Kementrian Perdagangan telah membuka peluang bagi pelaku UKM makanan untuk memasukkan produknya ke ritel ritel moderen, namun hal tersebut belum bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Regional Corporate communication Manager PT Sumber Alfaria, M Faruq Asrori mengungkapkan produk hasil UKM yang masuk kejaringan Alfamart Group saat ini belum maksimal, hal tersebut dikarenakan adanya kebijakan baru untuk hasil produk UKM Makanan,” Yaitu dari sisi kemasan, label BPOM, label kesehatan dan persyaratan lain yang belum bisa dipenuhi oleh pelaku UKM,” terang Faruq saat dihubungi jurnalberita.id Senin (13/1)
Kendala lain belum mampunya pelaku UKM untuk memasukkan produknya ke ritel moderen seperti Alfamart group adalah belum mampu melakukan paymen dalam jangka waktu dua minggu, disamping kontinyuitas produksi.
“Bagi produk UKM ada dua mekanisme yang harus dilalui bila produknya akan masuk ke ritel moderen, yakni lewat privat label dan merek sendiri, tentu dengan memenuhi kualitas yang disyaratkan,”tegasnya
Bagi pengelola ritel moderen lanjut Faruq, mendukung penuh langkah yang dilakukan Kementrian untuk mendongkrak produk UKM terutama makanan dalam kemasan.
Tahun 2020 ini Alfa Group mentargetkan penambahan 1000 gerai secara nasional, salah satunya dengan melakukan inovasi, baik di toko konvensional maupun digital.
“Tren masyarakat sekarang lebih memanfaatkan fintech, kami juga sudah mengantisipasinya sehingga masyarakat semakin dimudahkan dalam transaksi ketika belanja di Alfa group,” pungkas Faruq. (3R1/JB01)