JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Menjelang perayaan Natal dan tahun baru 2022 sejumlah pimpinan organisasi Kristen menggelar pertemuan di XO Palace Jalan Raya Kupang Indah Kecamatan Dukuh Pakis, Kota Surabaya, Minggu (05/12/2021)
Pertemuan tersebut dengan pembahasan soal pelaksanaan natal dangan prokes dan kewaspadaan terhadap hal-hal yang tidak di inginkan saat umat Kristen merayakan natal, disampaikan Pdt. Helbert Onja M.Pdk, Ketua I PGI S Surabaya.
Pdt. Helbert sekaligus koordinator pertemuan itu. Dalam pertemuan itu dihadiri oleh sejumlah pimpinan lembaga Kristen seperti, Pdt. Helbert Ondja (PGI S), Ir. Atmaja Bakti Pandia (MUKI Jatim), Ir. Rien Budi Susilo (MUKI Jatim), Pdt. Rudolf Polimpong (PGPI Pembaharuan Jatim), Pdt. Ricardo Nainggolan (PGPI Surabaya), Romo Timetheus Siga (Gereja Katolik), Arnold Panjaitan (GAMKI Jawa Timur), Santo Vormen (Perhimpunan Pustaka Lewi), Budi Waluyo (Perhimpunan Pustaka Lewi), Aldo (PP PMKRI), Yosta (DPC PMKRI Surabaya), Pdt Ignatius Ngatiyo(PGIS Surabaya), dan beberapa anggota dari masing-masing organisasi.
Pdt. Helbert mengatakan, pertemuan itu diharapkan bisa dilakukan rutin setiap satu kali dalam satu bulan.
Hal ini guna membangun konsolidasi dan saling sharing informasi yang terjadi di lingkungan masing-masing serta dapat melahirkan tindakan-tindakan yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar, terangnya.
“Dalam situasi yang kontekstual saat ini, dimana Negara kita sedang di munculkan lagi isu-isu SARA, kita berharap pasca ini dapat melakukan kunjungan kasih dan silahturahmi ke lembaga-lembaga lain seperti NU, Muhammadiyah, MUI dan lain-lain, untuk menepis polarisasi konflik yang sedang dibangun sekelompok orang tidak bertanggung jawab melalui media sosial,” ujar dia.
Selain itu, kata Pdt Helbert, pelaksanaan natal juga forum pertemuan organisasi Kristen itu menyepakati untuk melakukan himbauan, agar ibadah natal mengedepankan protokoler kesehatan yang ketat. Supaya pelaksanaan natal tidak menjadi kluster baru di berbagai gereja di Surabaya.
“Contohnya masyarakat yang belum vaksin agar menahan diri dan gereja memberi syarat untuk dapat mengikuti ibadah minimal sudah satu kali di vaksin, khusu ibadah natal desember 2021 ini saja” tutur Helbert.
Seperti diketahui hal itu merupakan sebuah upaya dalam mencegah naiknya jumlah positif covid, karena sebelumnya hingga sekarang situasi pandemic sudah agak menurun dan mereda.
Terkait masalah perayaan natal yang aman dari gangguan, pada bulan November 2021 yang lalu Kapolrestabes Kombespol Akhmad Yusep telah mengundang para pendeta dan beberap ormas Kristen melakukan untuk koordinasi, Pada momen itu Kapolrestabes mengatakan terkait kewaspadaan ancaman gangguan kemanan Natal.
“masalah kemanan natal kami serahkan kepada pihak kepolisian, dan kami berharap Kepolisian dapat bertugas dengan baik, dan jika perlu kordinasi beberapa hal terkait, kami siap membantu,” tukas dia. (TOK/JB01)