JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Peristiwa Lakalantas di Jalan Kedungdoro, Kec. Tegalsari, Kota Surabaya pada Sabtu (15/02/2025) pukul 04.15 WIB depan Indomart yang melibatkan Renaldy Yudi Alvian Adam (52 tahun) warga Jalan Krembangan Jaya, Surabaya.
Sempat menjalani perawatan medis diruang ICU (Koma, red) selama sepekan di RSUD dr Soewandi akibat kecelakaan tersebut, akhirnya Renaldy menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu (22/02/2025) jam 23.42 WIB.
Seperti diberitakan sebelumnya, Renaldy bersama temannya berkunjung ke Triple X di komplek Ruko Kedungdoro Surabaya pada jam 01.00 WIB.
Menjelang tutup Renaldy bersama temanya bergegas untuk pulang. Lantaran kondisi Renaldy yang lagi mabok berat, teman Renaldy yang menemaninya itu minta ijin Emma’ begitu panggilan yang selalu diucapkan para pengunjung Triple X.
Namun, Emma’ menolak permintaan teman Renaldy dengan alasan outlet Triple akan ditutup pada jam 04.00 WIB. Selang beberapa menit kemudian diketahui ada peristiwa lakalantas yang melibatkan tamu Triple X (Renaldy).
Dari berita ini, pihak pemilik Triple X Didik murka dan diduga kuat menyuruh seseorang (Slamet, pecatan AD) untuk melakukan aksi teror pada media ini berupa ancaman pembunuhan lewat voice note yang dikirimkan dari akun WhatsApp nomor 0858-2942-1xxx.
“Saya gak peduli, intinya kalau kamu maju tak pateni (tak bunuh, red) kamu,” ucap Slamet pada voice note yang berdurasi 0.10 detik
Lebih lanjut teror ancaman itu kembali dilayangkan, bahwa media ini cari-cari masalah. “Awakmu hanya golek-golek (cari-cari,red),” ujar dia kembali.
Media ini hanya memberitakan sesuai dengan fakta yang terpantau saat kejadian. Ada dugaan pihak manajemen dan pemilik outlet Triple menghilangkan rasa tanggungjawab atas peristiwa yang terjadi, hingga menewaskan pengunjungnya (Renaldy).
Berdasarkan penelusuran media ini pada mobil yang infonya di tabrak Renaldy, Fauzi (driver) kijang Inova mengaku, bahwa dirinya sempat menerima orderan untuk menjemput keempat rekannya yang sedang pesta minuman keras di Paradise diskotek.
Menurut pengakuan Fauzi mendapatkan bayaran sebesar 175 ribu rupiah untuk jasa penjemputan malam itu.
“Saya hanya melayani penjemputan dari orderan empat orang tersebut,” ungkap Fauzi.
Pada media ini Fauzi menceritakan kronologis kejadian naas malam itu. Saat melakukan penjemputan, dirinya melintasi jalan Kedungdoro. Dibelokan sebelum Indomart jalan Kedungdoro, dia sempat ngerem lantaran ada seorang pengendara sepeda motor mau belok ke arah timur jalan Kedungdoro.
“Setelah saya menyalip lalu dari sisi sebelah kiri terlihat pengendara yang tadi belok oleng dan menubruk mobil saya,” bebernya.
Lebih lanjut Fauzi menjelaskan, dirinya kaget lantaran mobil yang dibawah ditabrak orang dari sebelah kiri. Untuk itu dirinya turun melakukan pengecekan diketahui mobilnya mengalami penyok dan baret pada pintu samping sebelah kiri.