JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya saat ini tengah melaksanakan kegiatan penjaringan aspirasi masyarakat dalam reses masa persidangan tahun ketiga, masa sidang kedua tahun anggaran 2022.
Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Buchori Imron berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya benar-benar merealisasikan aspirasi yang diusulkan masyarakat saat pelaksanaan reses.
Sebab menurut Buchori, baik Pemkot maupun anggota dewan sama-sama tidak diuntungkan jika usulan masyarakat tidak diperhatikan aspirasinya.
”Ya jelas ini tidak menguntungkan bagi semua pihak, reses ini kan untuk menjaring aspirasi dari masyarakat. Nah, aspirasi itu perlu diwujudkan. Jangan sampai Pemkot mengabaikan usulan program pembangunan yang masih kurang itu,” terang Buchori, Rabu (23/02/2022) usai melaksanakan reses diwilayah Dapil 2, Surabaya.
Ketua DPC PPP kota Surabaya ini juga memaparkan, jika hasil reses tidak dieksekusi oleh Pemkot, maka anggaran yang dikeluarkan Pemkot untuk anggota dewan yang reses menjadi sia-sia alias muspro.
“Padahal setiap reses, anggota dewan dianggarkan dari dana APBD Kota Surabaya. Percuma beban biaya yang sekian banyak terbuang begitu saja. Sementara aspirasi masyarakat tidak diakomoodir. Kalau begini siapa yang rugi?,” tegas Buchori.
Dirinya meminta kedepannya, setiap reses anggota dewan jangan sampai tidak Terakomodir atau tidak terealisasi.
“Sekali lagi ini menjadi sia-sia,” cetusnya.
Buchori menambahkan, dalam setiap reses, aspirasi yang disampaikan masyarakat ke anggota dewan tidak jauh beda.
“Tentu berkaitan dengan program pembangunan lingkungan. Apa itu? Biasanya yang diminta pavingisasi, PJU, air PDAM, drainase yang belum terurus dengan baik, termasuk persoalan yang terkait dengan sampah, pendidikan anak,” urainya.
Jujur saja, setiap mau melaksanakan reses selalu khawatir. Sebab setiap reses banyak usulan dari masyarakat bahkan permintaan yang tidak pernah terwujud.
“Reses itu diskusi wakil rakyat bersama masyarakat untuk menjaring aspirasi dari bawah. Artinya saya senang bisa bertemu masyarakat. Tapi begitu aspirasi itu tidak terealisasi kan kita dag dig dug,” akuhnya.
Oleh karena itu, Buchori berharap kerja sama antara Pemkot dengan legislator bisa terjalin dengan baik.
“Caranya cukup mudah, yakni merealisasikan setiap usulan masyarakat yang diserap anggota dewan saat reses,” tutur Buchori.
Sekedar untuk diketahui ungkap Buchori, belakangan ini aspirasi warga bisa tersalurkan dengan dua cara. Pertama melalui dewan, dan yang kedua bisa langsung ke Pemkos melalui Musrenbangkel.
“Kalau yang direalisasikan hanya dari Musrenbangkel, sementara dari Dewan tidak. Kita (anggota Dewan) bisa babak belur, karena tidak punya arti di mata masyarakat,” tutupnya. (*JB01)