JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Figur Miratul Mukmini yang kerab disapa Gus Amik merupakan figur dari non partai politik, yang bakal menjadi pilihan alternatif calon wakil walikota Surabaya mendampingi Machfud Arifin di Pilkada Surabaya 2020 nanti. Gus Amik, dinilai bisa mecairkan faksi-faksi dari partai politik pengusung Machfud Arifin
Menurut Dekan FISIP Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang juga peneliti senior SSC, Surokim Abdussalam menilai jika figur Miratul Mukminin (Gus Amik) dirasa bisa menyolitkan dukungan delapan partai koalisi pengusung MA di Pilwali Surabaya.
Dengan gemuknya koalisi yang mengusung Machfud Arifin (MA), Gus Amik dapat menjadi penengah diantara Partai-partai yang telah menyetorkan sejumlah nama Bacawawali untuk mendamping MA.
“Gus Amik itu kan paling tidak memenuhi persyaratan dia bisa mengurangi faksi internal ya, karena dia tidak berasal dari satu partai politik, dia bisa mengeliminasi itu,” ungkap Surokim, saat dihubungi, Selasa (18/08).
BACA JUGA :
- Sekretaris Komisi B Dorong Dibukanya Kembali KBS Bisa Genjot PAD Surabaya
- Penghuni Tagih Janji Sertifikat, Pengelolah Puncak Permai Mangkir Hearing Komisi C
- Parpol Respon Positif Munculnya Wacana Gus Amik Jadi Alternatif Pendamping MA
Ia juga menyebut, jika pilihan MA untuk Bacawawalinya jatuh pada Gus Amik, dapat menjadi jalan keluar untuk semakin mensolitkan partai koalisi.
“Itu bisa menjadi jalan keluar untuk mengurangi tensi kontestasi mencari Bacawawali dari partai pengusungnya,” katanya.
Menurut Surokim, jika memang Gus Amik yang menjadi Bacawawali MA, maka masih menyisakan celah. Celah tersebut adalah belum mampu mewadahi pemilih milenial.
Sehingga nantinya kubu MA perlu bekerja lebih keras untuk menggaet pemilih milenial. Mengingat keduanya dinilai kurang merepresentasikan golongan milenial.
“Kebutuhannya untuk meraih 27 persen pemilih milenia, itu juga bagian strategis pemenangan,” tukasnya.
Sementara pandangan lain dari Pengaman Komunikasi Politik Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, Suko Widodo menjelaskan, Gus Amik punya pengalaman mengelola manajemen perusahaan nasional.
“Itu pas untuk kebutuhan Surabaya, sebagai kota metropolis yang membutuhkan kepemimpinan enterpreneurship,” urai Suko Widodo pada media ini, melalui sambungan telepon selulernya.
Namun lanjut dia, yang diperlukan kini, adalah kesolidan partai koalisi pendukung. Serta mengenalkan sosok Gus Amik kepada warga Surabaya.
“Ya Gus Amik, perlu mendampingi MA saat sosialisasi turun menyapa warga Surabaya,” tegasnya. (JB01)