JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Keberadaan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo di Surabaya sangat berarti untuk memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19. Pasalnya Surabaya sebagai episentrum covid-19 tertinggi di Jawa Timur.
Untuk itu support dari pemerintah kota Surabaya pada Kampung Tangguh sangat diperlukan di setiap perkampungan di Surabaya. Salah satu Kampung Tangguh yang berada di Genteng Bandar, Kecamatan Genteng kota Surabaya meruakan Kampung Tangguh yang dibangun dari swadaya masyarakat.
Kepedulian dan kesadaran masyarakat Genteng Bandar Kecamatan Genteng yang begitu tinggi untuk menjaga kampungnya dari wabah Covid-19. Kampung Tangguh di Genteng Bandar II RT 02, RW 09 ini mendapat apresiasi dari anggota legislatif DPRD Kota Surabaya, Budi Leksono.
Budi Leksono selaku Sekretaris Komisi A DPRD Kota Surabaya menyambangi keberadaan Kampung Tangguh tersebut. Kampung Tangguh itu merupakan swadaya masyarakat setempat.
“Ya, inilah salah satu contoh Kampung Tangguh yang berada di Genteng Bandar II, RT 02 RW 09. Kampung Tangguh ini merupakan swadaya masyarakat yang dibentuk oleh tiga pilar yakni Polda Jatim, Kodam yang berkerjasama dengan Pemkot Surabaya,” terang Budi.
Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya ini juga menyampaikan, jika dirinya memberikan apresiasi dan menyemangati agar Kampung Tangguh ini mampu menekan penyebaran Covid-19.
“Saya berharap Kampung Tangguh ini sebagai palang pintu penekanan pandemi Covid-19. Dan mampu menjaga kampungnya sendiri dari ancaman virus mematikan ini,” ujar dia.
Lanjut dia, Kampung Tangguh harus menjadi benteng terdepan dalam menjaga warganya dari ancaman wabah virus Corona.
“Kampung Tangguh di Genteng Bandar sudah dilengkai sarana dan prasaranya yang memadai. Saya melihat Kampung Tangguh disini sudah ada tempat untuk isolasi mandiri yang disediakan warga. dipintu masuk ada sarana cuci tangan, ada bilik disinfektan dan termogun bagi warga yang keluar masuk selalu dicek suhu bandannya,” terang Budi.
Kampung Tangguh Genteng Bandar adalah yang paling komplit sarana dan prasaranya dari kampung tangguh yang sudah terbentuk di Surabaya.
“Ini saya lihat paling lengkap sarana prasarananya dibanding dengan Kampung Tangguh ditempat lain,” ucap Bulek sapaan Budi Leksono.
Sementara, Ketua RW 09 Genteng Bandar, Marsianto Tomo S menyampaikan, bahwa Kampung Tangguh di wilayahnya merupakan atas swadaya dari warga di RW 09, RT 02.
“Warga secara bergotong royong dan bekerjasama atas kesadarannya menjaga kesehatan dan keselamatan warga. Ya mereka saling menjaga satu sama lain dengan jalan bergotong royong,” urainya.
Tomo menambahkan, Kampung Tangguh Genteng Bandar dilengkai dengan sarana dan prasana yang memadai. Misalnya dipintu masuk ada tempat cuci tangan, cek suhu tubuh dengan termogun, bilik disinfektan, ada juga tempat isolasi mandiri yang bisa menampung dua orang serta kami sediakan lumbung pangan.
“Semua dari warga untuk warga kami. Memang ada bantuan yang diberikan oleh Polres tabes dan Kodim Genteng berupa aket sembako sebanyak 81 paket sembako yang telah kami salurkan pada warga,” terang Tomo. (JB01)