JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Keberadaan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo hingga kini belum ada anggaran yang dikucurkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Kampung Tangguh yang digagas oleh Polda Jatim itu tidak mendapat perhatian dari Pemkot, akibatnya sejumlah RT/RW mengancam akan mengundurkan diri.
Wacana penambahan anggaran untuk Kampung Tangguh informasi dari Sekretaris Daerah (Sekda) masih tahap perumusan. Sementara, Kampung Tangguh banyak dikeluhkan warga hanya sebagai Siskampling saja.
Karena Kampung Tangguh tidak membawah dampak yang signifikan terhadap penekanan angka pasien terkonfirmasi Covid-19 di Surabaya. Bahkan pandemi Covid-19 ini masih terbilang tinggi.
BACA JUGA :
- Dua Kandidat Pendamping MA Yang Diusulkan Golkar Jawab Tantangan Milenial
- Suko Widodo : Secara Personaltily Arif Fathoni Layak Disandingkan Dengan MA
- AH Thony Minta Supomo Sebagai Kadispendik Mundur Dari Jabatannya
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Laila Mufidah mendorong agar Pemkot Surabaya segera menuntaskan tahapan rumusan anggaran buat Kampung Tangguh.
Pasalnya, menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, Kampung Tangguh merupakan palang pintu untuk menekan angka penyebaran virus Corona pada warga perkampungan di Surabaya.
“Saya meminta agar keberadaan Kampung Tangguh, Pemkot segera support anggaran. Karena yang saya tahu anggaran yang mereka pakai dari swadaya masyarakat,” tutur Laila, Senin (29/06) diruang kerjanya, gedung DPRD Kota Surabaya.
Untuk itu, dirinya mendorong agar Pemkot menyegerakan pengucuran anggaran buat kampung Tangguh. Pada usulan penambahan anggaran per RT akan disupport Rp 3 juta per bulan, akan tetapi ada penambahan menjadi Rp 3,5 juta.
“Yang semula dianggarkan per RT Rp 3 juta per bulan, namun ada tambahan menjadi Rp 3,5 juta. Untuk bantuan sosial, antisipasi duplikasinya bagaimana?,” tanya Bendahara DPC PKB ini.
Kembali Laila mempertanyakan, apakah sudah ada formula yang realtime dari Breakdown pusat data terpadu. Karena lanjut Laila, klasifikasi MBR perlu revisi secara menyeluruh.
“Ada ketimpangan yang terkesan pembiaran pada kesalahan pendataan. Sementara, data tersebut sangat berpengaruh pada eksekusinya dilapangan,” ungkapnya.
Laila mendorong agar Pemkot untuk segera mengucurkan anggaran. Supaya keberadaan Kampung Tangguh diperkampungan mampu menjadi palang pintu penekanan penyebaran Covid-19 terhadap warga diperkampungan di Surabaya. (JB01)