JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Rancunya hasil pemeriksaan terhadap belasan warga Kedung Turi Surabaya, akhirnya terkuak juga. Dinas Kesehatan Surabaya menyatakan hasil pemeriksaan laboratorium terdapat revisi, disampaikan Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Covid-19 Kota Surabaya, drg. Febria Rachmanita atau yang sering dipanggil Feni.
Feni menjelaskan, awal dari pemeriksaan sebanyak 15 warga tersebut menunjukkan hasil reaktif. ’’Itu saat dilakukan pengecekan dengan rapid tes,’’ katanya kepada media, Kamis sore (04/06).
BACA JUGA :
- Wawali Whisnu Sakti Sambang Pasien Reaktif Yang Sudah Dipulangkan Ke Kampungnya
- Komisioner KPU Surabaya Masuk Dalam Jadwal Sidang DKPP
- Abaikan Physical Distancing, Rapid Test Massal Di Terminal Sukolilo Berpotensi Penyebaran Baru
- Wakil Ketua DPRD, Reni Astuti Minta Supaya Dinkes Surabaya Prepare Ruang Isolasi Baru
Selajutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan swab laboraturium. Hasil dari sampling yang dilakukan laboratorium menunjukkan negatif.
Selang dua hari kemudian dikatakan dokter Feni ada perubahan data.’’Iya apa namanya, hasil yang ini diperbaiki. Direvisi atau Diralat,’’ ungkapnya.
Namun, Feni tidak menjelaskan alasan pasti mengapa data tersebut ada perubahan. Dia hanya menekankan, proses pemeriksaan sudah sesuai protap. Termasuk proses pemulangan warga.
’’Semua pemulangan pasien pasti ada protapnya. Iya kan,’’ kata Feni.
Hal tersebut menjadi alasan mengapa para warga RW 08 Kedung Turi, Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari Surabaya ini mulanya dipulangkan.
Terlebih pada saat pemulangan warga, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Linmas Surabaya juga beralasan serupa.
Itu terlihat dari hasil konfirmasi salah satu media kepada Kepala BPBD Linmas Surabaya, Irvan Widyanto. Dalam konfirmasi via pesan WhatsApp, Sabtu sore (30/6). Irvan menjelaskan jika 15 warga RT, 04, RW, O8 Kedung Turi sudah dipulangkan.
’’Hasil swab negatif. Sudah dipulangkan semua,’’ kata dia.
Sebelumnya, pemulangan warga Kedung Turi Surabaya menjadi sorotan. Itu lantaran dari 15 warga yang dipulangkan dari isolasi oleh Pemkot Surabaya, lima diantaranya kembali dinyatakan positif.
Padahal, keterangan yang diperoleh pihak pengurus RT dan RW, pemulangan tersebut dilakukan dengan alasan para warga sudah dinyatakan negatif.
Kondisi tersebut kian carut-marut, lantara dua dari lima warga yang diduga positif tersebut tengah berada di Madura. (*JB01)