JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Tindakan preventif dan promotif untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran Covid19, Komisi D DPRD Kota Surabaya akan memanggil instansi terkait dalam rapat hearing minggu ini. Menyikapi hal itu, Ketua Komisi D DPRD, Khusnul Khotimah berharap pada masyarakat Surabaya untuk tidak panik dan berprilaku hidup sehat. Apalagi, menurut Khusnul, tindakan promotif dan preventif ini guna memutus matarantai epidemis yang saat ini merambah negara Indonesia.
Jadi, kata Khusnul, masyarakat tidak perlu panik tapi tetap waspada. Apalagi, Komisi D bersama Pemerintah Kota Surabaya masih tetap mengkaji dari epidemis yang memang meresakan masyarakat. Untuk itu, pihaknya akan memanggil Dinas-dinas terkait. Mulai dari Dinkes, Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan, dan juga BPJS Surabaya untuk mengkaji bersama Covid-19. Hal itu, tentunya guna mensinergikan langkah-langkah yang diputuskan.
“Komisi D terus memantau perkembangan terkait penanganan Promotif, Preventif terkait perkembangan Covid-19. Besok kami menjaduwalkan rapat bersama dinas kesehatan, pariwisata, pendidikan, dan BPJS juga saya kira. Kita memantapkan dan mensinergikan hal-hal apa yang akan kita lakukan,” kata Ketua Komisi D tersebut, Senin (16/3/2020).
Politisi PDIP itu menyadari, apa yang kini disebutnya epidemis nasional ini memang membuat masyarakat resah. Namun, lanjutnya, jangan kemudian keresahan ini menyebabkan masyarakat lemah. Katanya, keresahan ini wajar akan tetapi masyarakat diharapkan kewaspadaan tetap ditingkatkan.
Dia pun mengakui adanya informasi yang dilakukan mulai dari pusat ke daerah-daerah mengenai perkembangan Covid-19 ini telah membantu masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat mulai dari cuci tangan, mengenakan masker, dan meludah tidak di sembarang tempat. Karena, dari situ sambungnya masyarakat tentu akan terjaga kesehatannya.
“kami tidak menafikan, adanya informasi yang terus dilakukan mulai dari pusat, provinsi, dan daerah-daerah terkait dengan perkembangan Covid-19 ini masyarakat akan terbantu, sehingga mulai melakukan pola hidup sehat, mulai dari cuci tangan, memakai masker, dan tidak meludah sembarang tempat. Dengan pola hidup sehat, tentu masyarakat terlindung dari penyakit,” ungkapnya.
Sedangkan, di sisi lain Perempuan yang sudah tiga kali melenggang ke DPRD Kota Surabaya ini menjelaskan apabila ada yang mempertanyakan
kenapa lockdown dalam rangka mengantisipasi Covid-19 ini hanya enam hari, tidak 14 hari. Karena masa inkubasi virus itu kan berkembang biyaknya selama empat belas hari. Tentu. Kata Khusnul, ini kan masih terus dilakukan pengkajian. Kalau enam hari sudah bisa diatasi, cukup enam hari. Namun, memurutnya, apabila ternyata masih belum bisa diselesaikan pastinya akan ditambah.
“kalau ada yang bertanya terkait dengan surat edaran Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya itu, kenapa hanya enam hari libur, tentu ini masih dilakukan pengkajian terus menerus,” tegasnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga tidak memungkiri bahwa dari epidemis ini berdampak pada perekonomian. Bukti dari itu, kata Khusnul, rempah-rempah sudah naik. Salah satunya Kunir, di pasaran sudah naik. Untuk itu, dirinya berharap Covid-19 ini segera selesai. “kalau berdampak pada ekonomi dari ini (Covid-19) pasti, buktinya saya dikabari teman saya yang jual kunir, kunir sekarang sudah naik,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sebagaimana surat edaran yang sudah dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya pada hari Minggu, (15/3/2020) bahwa Dinas Pendidikan meminta agar Sekolah mulai tingkat, Kelomok Bermain, PAUD,TK, SD/MI, SMP/MTs, dilibur kegiatan belajar mengajar di sekolah selama satu Minggu. (JB01)