JURNALBERITA.ID – SIDOARJO, Anggota komisi X DPR RI, Puti Guntur Soekarno geram. Pasalnya, Pendidikan Pancasila tidak masuk menjadi mata pelajaran wajib dalam kurikulum pendidikan.
Hal tersebut terjadi setelah komisi X menyetujui adanya revisi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Revisi tersebut bahkan sudah masuk kedalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) utama. Puti menyatakan, komisi X sudah menyetujui untuk dibacakan dalam Paripurna.
’’Tiba-tiba tidak dibacakan. Tidak menjadi urutan pertama. Ini pasti ada yang bermain. Saya tidak tahu fraksi mana,’’ tegasnya menduga.
Kegeraman ini disampaikan dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di hadapan Pengurus PAC dan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sidoarjo, Selasa (11/02).
Desakan untuk memasukkan Pancasila kedalam kurikulum mata pelajaran di semua jenjang pendidikan, dikatakan Mba Puti sapaan Puti Guntur Soekarno adalah sebuah kewajiban.
Pasalnya, regulasi di sektor pendidikan dinilai belum mengakomodir sosialisasi Pancasila sebagai mata pelajaran wajib di semua jenjang pendidikan.
Selain itu, materi Pancasila yang terintegrasi dalam pendidikan kewarganegaraan di semua jenjang Satuan Pendidikan belum berlandaskan pada Dokumen Historis Yuridis tentang Hari Lahir Pancasila.
Itu sesuai Keputusan Presiden Nomor 24 tahunnya 2016 tentang Hari Lahir Pancasila dalam penyesuaian isi materi. Tentunya, dalam merevisi undang-undang Sisdiknas berdampak kepada kurikulum pendidikan.
’’Sebelum merevisi undang-undang, yang harus dirubah pertama adalah kebijakannya,’’ ungkap lulusan FISIP Universitas Indonesia ini.
Ia menyatakan, perjuangan menegakkan Pancasila sebagai ideologi bangsa saat ini memerlukan effort tinggi. Selama ini, kader-kader PDI Perjuangan tetap memegang teguh Pancasila sebagai landasan berpijak.
Hal itu tidak hanya meliputi kader, maupun petugas partai. Bahkan, upaya anggota Fraksi yang duduk di legislatif RI, Provinsi dan Kota/Kabupaten sudah berjuang penuh.
’’Ada yang tidak ingin agar Pancasila menjadi kurikulum pendidikan anak-anak kita. Berarti ini ada yang bermain donk,’’ tegas Puti.
Meski belum menjadi prioritas utama, namun Fraksi PDI Perjuangan dikatakan keponakan dari Ketua Umum Megawati Seokarnoputri ini tetap mendesak.’’Ini yang kita perjuangkan,’’ pungkas Puti.(*JB01)