JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Surabaya diprediksi oleh BMKG pusat berpotensi terjadinya gempa bumi. Dasar erhatian khusus bagi Surabaya itu berdasarkan adanya 2 patahan aktif yang melintas di Surabaya. Ditegaskan Kepala BMKG Pusat, Dwikorita Karnawati pada kesempatan pertemuannya dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dirumah dinas Wal Kota, Senin (24/02).
Dipaparkan Dwikorita tentang potensi gempa, dan keinginannya untuk bersama Pemkot Surabaya melakukan pemetaan wilayah gempa di Surabaya. “Pada umumnya semua daerah di Indonesia mempunyai potensi gempa bumi, termasuk Surabaya. Karenanya perlu untuk dilakukan pemetaan, sehingga bisa dilakukan penataan dini,” tutunya.
Lanjut dia, cesar dan patahan aktif yang ada di wilayah Jawa Timur, termasuk Surabaya. Sejauh ini kata Dwikorita, Surabaya masih aman, namun tetap harus waspada karena cesar atau patahan tidak bisa diprediksi menjadi gerakan yang mengakibatkan gempa bumi.
“BMKG ingin bekerja sama dengan Pemkot Surabaya untuk memasang alat pemantau gempa Akselometer dan Intensitimeter,” urai Dwikorita.
Rencananya akan ada 2 Akselometer dan 10 sensor Intensimeter yang akan dipasang di Surabaya. Alat-alat ini dinilai BMKG sangat canggih sehingga bisa mengabarkan lebih awal akan adanya ancaman gempa bumi.
“Saya ingin bersama Pemkot Surabaya bersama-sama melakukan mikro zonasi gempa bumi dan pemasangan alat monitor, baik akselometer maupun intensitimeter. Diharapkan dengan alat tersebut bisa memetakan lokasi mana di Surabaya yang sangat rawan gempa, sehingga kita bisa menyesuaikan melakukan penataan kotanya ” lanjut Dwikorita Karnawati
Sementara kesempatan lain, Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengaku senang dengan kehadiran para petinggi BMKG. Menurutnya, apa yang disampaikan BMKG sangat bermanfaat dan membuat masyarakat selalu waspada akan ancaman gempa bumi.
“Saya menyampaikan terima kasih atas perhatian BMKG, karena mengingatkan kita di Surabaya akan potensi gempa. Nantinya masukan dari BMKG dan pemantauan di lapangan akan kami gunakan untuk melakuan penataan kota seiring adanya potensi gempa tersebut,” ujar Risma.
Diketahui, Surabaya dilalui dua patahan aktif. Yaitu patahan Keputih yang membentang dari Surabaya hingga Cerme Gresik, dan Patahan Waru yang membentang di sisi selatan Surabaya hingga Jombang, Nganjuk, Madiun hingga Cepu. (JB01)