JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Pasangan Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) mendominasi semua lini dalam debat terbuka Pilwali Surabaya.
Penguasaan substansi, penyajian substansi, dan kerjasama mutlak adalah milik MAJU. Sementara pasangan Eri-Armuji tampak lebih menonjolkan capaian kerja Risma, bukan apa yang akan dilakukan bila terpilih menjadi walikota dan wakil walikota.
Demikian penilaian Lucy Kurniasari, terhadap jalannya debat terbuka Pilwali Surabaya yang disiarkan secara langsung melalui TV, 4 November 2020, pukul 19.00 hingga 21.00 WIB.
Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya itu mengatakan, pasangan MAJU menyampaikan substansi lebih komprehensif dari pada Eri-Armuji.
“Substansi yang disampaikan pasangan MAJU juga lebih terukur dan untuk ke depan. Sementara pasangan Eri-Armuji memaparkan substansi yang terlalu umum dan sudah dilakukan oleh Risma. Anehnya pasangan ini hanya bangga untuk meneruskan,” tambah Anggota DPR RI ini.
CHANNEL JURNALBERITA
Dalam penyajian substansi, jelas Ning Surabaya tahun 1986 ini, pasangan MAJU lebih memperhatikan detail dan disampaikan secara lugas dengan bahasa yang mudah dipahami.
Sementara pasangan Eri-Armuji, ungkap Lucy, dalam penyajian substansi lebih umum dalam bahasa birokrat sehingga tidak membumi.
Dari sisi kerjasama, papar alumni SMA 5 Surabaya ini, pasangan MAJU juga saling mengisi dalam menyampaikan substansi dan menjawab pertanyaan. Pasangan MAJU tampak melalukan kerjasama yang baik,WES PASS 2 (Machfud Arifin – Mujiaman Sukirno)
Berbeda dengan Eri-Armuji, kata Lucy, kerjasama pasangan ini praktis sangat lemah. Eri terkesan one man show, sementara Armuji lebih banyak menjadi suporter. (*JB01)