JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Langkah pemerintah kota (Pemkot) untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid19) patut diapresiasi semua pihak. Virus yang menjadi isu global ini terus menelan korban hingga ribuan yang telah dinyatakan meninggal dunia. Himbauan dari Word Health Organization (WHO) agar semua negara termasuk Indonesia untuk melakukan Lockdown terhadap kegiatan-kegiatan di tempat berkumpulnya massa. Himbauan dari badan kesehatan dunia itu guna mengantisipasi penyebaran virus Corona.
Himbauan WHO tersebut juga menjadi salah satu perhatian dari Pemkot Surabaya. Pemkot melakukan langkah preventif dengan memberikan layanan pemeriksaan gratis yang bekerjasama dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA).
Penyediaan layanan pemeriksaan Virus Corona secara gratis ini, juga mendapat tanggapan dari sejumlah masyarakat, termasuk salah satunya Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Laila Mufidah. Menurutnya, bentuk kerja sama antara Pemerintah Kota Surabaya dengan RSUA guna mengantisipasi penyebaran dan mendeteksi secara dini meluasnya penyebaran virus Cororna sudah baik dan patut diapresiasi.
Namun demikian, kerjasama itu menggunakan sumber pendanaan dari mana? apakah menggunakan dana APBD kota Surabaya? ini yang menjadi perhatian dan kajian dari anggota dewan. Kalau menggunakan dana APBD Surabaya, jangan sampai kegiatan tersebut dimanfaatkan untuk proses mendapat perhatian publik dan dipolitisasi pihak-pihak tertentu.
“Kegiatan kerjasama dengan RSUA untuk memberikan layanan pemeriksaan gratis langkah yang sudah tepat. Akan tetapi, niat baik itu jangan sampai ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan tidak sekedar lips service,” papar Laila, Senin (16/03) saat dihubungi media ini.
Lanjut dia, segala kegiatan kerjasama yang dilakukan Pemkot juga menjadi tanggungjawab dan kontrol dari legislatif DPRD kota Surabaya. “Ya selama pelayanaan gratis itu dapat memberikan manfaat bagi warga kota Surabaya is okey. Namun dikhawatirkan, kegiatan itu hanya sebagai proses pencitraan yang menggunakan APBD serta untuk mendapat simpatik dari masyarakat atau hanya lips service belaka,” tuturnya.
Kalau itu dilakukan dengan niat yang terdalam dan tidak ada tendensi apapun baik-baik saja. Akan tetapi, jika kegiatan pelayanan pemeriksaan tersebut untuk mencari apresiasi dan mendapat simpatik masyarakat, hal tersebut yang disayangkan, sambung politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.
“Saya berharap bentuk kerjasa dengan pemberian layanan pemeriksaan gratis virus Corona dapatnya dijalankan sebaik mungkin dan amanah, kerjasama itu apakah menggunakan APBD kota Surabaya,” tukas bendahara DPC PKB Kota Surabaya ini.
Seperti diketahui, Pemkot Surabaya bekerjasama dengan RSUA untuk memberikan layanan pemeriksaan gejala Virus Corona, langkah preventif ini dilakukan Pemkot untuk memberikan perlindungan pada warga kota Surabaya.
“Untuk masyarakat Surabaya kalau mengalami gejala panas, batuk, pilek, nyeri kepala, sesak napas itu bisa langsung diperiksakan di RSUA. Biaya ditanggung Pemkot Surabaya,” ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Jarak dari rumah pasien ke RSUA, menurut Risma juga akan menjadi tanggung jawab Pemkot Surabaya. “Kalau rumahnya jauh dari RSUA, telepon saja 112 minta dijemput. Kita sudah siapkan ambulance khusus,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur RSUA Prof Nasronudin memastikan jika pihaknya beserta jajaran siap untuk menangani permasalahan Virus Corona. “Termasuk, kami juga siap melakukan penelitian untuk vaksin Virus Corona,” katanya.
Kami sudah punya tim terdiri dari lembaga penyakit tropis dan para pakar di sektor terkait dalam penanganan masalah ini. Sinergi dengan Pemkot pun semakin memantapkan kemampuan kami untuk itu. “Peralatan yang kami gunakan juga sudah memenuhi standar WHO,” pungkasnya. (infosby/JB01)