JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kota Surabaya tidak akan membuka pendaftaran penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Surabaya pada Pilkada Surabaya 2020 mendatang. Karena PKB sendiri tidak ingin memberikan harapan kosong terhadap Bacawali dan bacawawali yang maju melalui partainya.
Disampaikan, Wakil Ketua DPC PKB Kota Surabaya, Mahfudz, pada media inii Kamis (5/12). Dia mengatakan, bahwa partainya lebih realistis dalam berpolitik, mengingat perolehan kursi di Legislatif hanya menempatkan wakilnya lima kursi.
“Kami tidak ingin memberikan harapan kosong kepada para calon, oleh karenanya kami lebih berfikir realistis. Dengan hanya lima kursi, apa yang bisa kami perbuat jika tidak dengan cara berkoalisi,” papar Mahfudz.
Ketua Garda Bangsa kota Surabaya ini menggambarkan soal berfikir realistis yang dimaksud. Meski selama ini, dirinya sempat menyebut beberapa nama bakal calon sebagai jargonnya untuk Pilwali Surabaya 2020, salah satunya adalah Ketua DPC PKB Surabaya, Musyafak Rouf.
Jika PKB membuka pendaftaran pada halayak ramai itu untuk posisi apa? Cawali atau Cawawali? Apakah nama yang kami rekomendasikan nanti bisa disepakati oleh partai koalisi? Tentu ini menjadi pertanyaan berikutnya, beber dia.
“Intinya, kami tidak akan memberikan PHP kepada bacalon, Itu saja. Untuk itu, kami tidak melakukan penjaringan sebelum terbentuk koalisi yang pasti dengan partai lain,” ungkap Mahfudz.
Disinggung soal kabar bahwa PKB Surabaya siap menampung Whisnu Sakti Buana yang saat ini menjabat Wakil Wali Kota Surabaya, jika nantinya tidak mendapatkan rekom dari partai PDIP, Mahfudz mengatakan, jika niat itu sudah lama, namun semua bergantung kepada yang bersangkutan.
“Ya benar, tetapi Mas WS (Whisnu Sakti Buana) itu memang kader partai yang militan, karena beliau sempat menyampaikan jika dirinya tidak ingin mengkhianati partainya. Artinya, beliau tidak akan mau menjadi Wali Kota jika tidak dari partainya,” terang Mahfud.
Oleh karenanya, Mahfud mengatakan jika partainya akan terus melihat perkembangan politik di Kota Surabaya, sambil menunggu untuk mendapatkan partai koalisi yang memiliki kesamaan visi dan misi untuk Kota Surabaya. (SPN/JB01)