Rapat Koordinasi Pemuda Pancasila Surabaya dalam rangka persiapan HUT PP Surabaya yang Ke 66 tahun, dikantor PP Surabaya jalan Panglima Sudirman 55, Kota Surabaya (FOTO: JB01)

Dalam Rangka Peringatan Hari Jadi Pemuda Pancasila Surabaya Yang ke-66 Tahun, Perbaiki Citra Ormas Lewat Ludruk “Cak Durasim Sang Pahlawan

JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pemuda Pancasila Surabaya yang ke-66 tahun (28 Oktober 2025) mengambil pendekatan yang tidak biasa. Tema yang diusung peringatan hari jadi tahun ini dengan mengangkat kesenian ludruk sebagai bentuk perlawanan terhadap citra ormas yang kerap diidentikkan dengan kekerasan dan premanisme. Kegiatan ini juga menjadi bentuk penghormatan kepada tokoh seni perlawanan, Cak Durasim.

Diketahui, Cak Durasim merupakan tokoh dan pahlawan dalam melawan penjajahan dimasa kolonial Belanda hingga masa penjajahan Jepang (Nipon) melalui budaya bangsa. Beliau dikenal bukan hanya sebagai seniman, melainkan juga sebagai pejuang kebudayaan. Di masa penjajahan Belanda, ketika sebagian besar masyarakat tunduk pada para “ndoro”, Cak Durasim justru tampil melawan.

Ia tidak hanya menciptakan ludruk sebagai hiburan, tetapi mengorganisirnya sebagai alat perjuangan. Ludruk yang digagasnya dikenal sebagai “ludruk organisasi”, yang dikelola secara sistematis dan profesional, serta tampil keliling dari satu panggung ke panggung lainnya di berbagai sudut Surabaya.

“Ludruk yang beliau bangun bukan sekadar pertunjukan. Itu perlawanan kultural terhadap penjajahan. Dan kami tidak ingin hanya memanfaatkan ketokohannya, tetapi ingin meneruskan semangat perjuangannya,” ujar Meimura, salah satu inisiator kegiatan tersebut.

Sebagai bentuk penghormatan, Pemuda Pancasila Surabaya berencana menggelar pementasan ludruk dengan tajuk “Cak Durasim Sang Pahlawan”. Acara ini direncanakan akan digelar pada puncak perayaan HUT PP, 28 Oktober 2025 mendatang, di Gedung Cak Durasim jalan Genteng Kali Kota Surabaya.

Karena itu, panitia berencana mengurus perizinan dari Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur untuk menggunakan Gedung Cak Durasim. “Gedung itu punya makna historis. Akan sangat tepat bila pertunjukan ini digelar di sana,” tambahnya.

Sebelum pementasan, panitia juga berencana melakukan ziarah ke makam Cak Durasim dan bertemu keluarganya, sebagai wwujud niat baik dan penghormatan terhadap jasa Cak Durasim.

Sementara itu, Sekretaris PP Kota Surabaya Baso Juherman, menyebut bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya PP Kota Surabaya untuk menunjukkan wajah baru ormas tersebut.

“Sekarang banyak anggota PP yang berlatar belakang professional, mulai kontraktor, pelaku olahraga, hingga seniman. Khusus di kesenian, kami ingin kesenian terutama ludruk, menjadi ikon baru bagi Pemuda Pancasila Surabaya,” papar pria yang juga berprofesi sebagai Lawyer ini.

Sambung dia, salah satu tokoh seniman Surabaya yang juga tergabung dalam PP, Maimura, disebut akan terlibat langsung dalam produksi pentas ludruk tersebut. “Ini bukan sekadar pentas. Ini cara kami menunjukkan bahwa ormas ini sudah berubah. Dari kekerasan menuju semangat kebudayaan,” tutup Baso Juherman. (*JB01/PP)

By JB01

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *