FOTO: (istimewa) RDP soal pasar tumpah di jalan Kutisari Selatan, Komisi gelar rapat.

JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Komisi B DPRD Kota Surabaya menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP), menyusul polemik penertiban pedagang pasar tumpah di Jalan Kutisari V, Kec. Tenggilis Mejoyo viral dimedia sosial, yang dianggap kurang humanis.

Wakil Ketua Komisi B, Anas Karno menilai kalau penertiban tersebut sudah dilakukan secara humanis. Akan tetapi lanjut dia, dalam video penertiban tersebut dipotong sehingga terkesan tidak humanis, kemudian viral di aplikasi sosial media.

Namun demikian, Anas menyarankan, supaya penertiban pedagang perempuan dilakukan oleh petugas satpol PP yang perempuan.

“Kalau Satpol PP perempuan melakukan penertiban ke pedagang perempuan jadinya lebih humanis lagi dan soft,” jelasnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, kalau keberadaan pasar tumpah di kawasan Kutisari Selatan V tersebut merupakan persoalan lama. Keberadaan para pedagang mengganggu pengguna jalan. Selain itu dikeluhkan para penghuni rumah dikawasan tersebut.

“Karena itu, Pemkot menyiapkan tempat baru untuk para pedagang di Fresh Market Kutisari,” paparnya.

Namun seiring berjalannya waktu, Fresh Market Kutisari sepi pembeli. Salah satu faktornya karena pasar tumpah masih beroperasi. Kondisi ini dikeluhkan para pedagang Fresh Market Kutisari. Sehingga sebagian dari pedagang yang awalnya bersedia direlokasi, turut berjualan di pasar tumpah.

“Permintaan penertiban itu juga diusulkan para pedagang Fresh Market Kutisari, yang masih bertahan. Agar mereka dagangannya survive,” jelas Anas.

Atas kondisi tersebut Komisi B meminta dinas terkait, lurah dan camat, mengajukan bantuan penertiban ke Satpol PP.

“Sehingga Fresh Market yang menjadi tempat relokasi pasar tumpah ramai sesuai visi misinya. Karena pasar di jalan Kutisari Selatan V tidak sesuai peruntukkannya,” pungkasnya.

Sementara itu, Edi Wiyono Ketua Tim Pencegahan Gangguan Satpol PP Kota Surabaya menjelaskan, pihaknya mendapat perlawan dari para pedagang pasar tumpah saat melakukan penertiban.

“Jadi teman teman bisa lihat video fullnya, itu luar biasa perlawanannya kepada petugas kami,” ujar dia.

Edi kembali menjelaskan, awalnya seluruh pedagang sepakat dilakukan relokasi ke Fresh Market Kutisari. Tidak ada pedagang yang mengeluh kehilangan omzet.

“Namun berjalannya waktu ada kelompok pedagang yang beraktifitas di luar Fresh Market. Ditambah pula keberadaan pasar tumpah yang kembali marak,” ujarnya.

Edi menyebut bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Komisi B DPRD Kota Surabaya terkait persoalan tersebut.(*JB01)

By JB01