JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Rapat koordinasi terkait progres rumah sakit Surabaya Timur digelar di Komisi D DPRD Kota Surabaya bersama DPRKPP dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Serta Pertanahan (DPRKPP) Iman Kristian Maharhandono menyampaikan kontrak pekerjaan rumah sakit ini sejak 29 September 2023. “Istimasi kontrak selesai pada 23 September 2024,” ujar Iman, Kamis (11/01/2024)
Sedangkan untuk progres pembangunan sampai saat ini, Imam mengungkapkan menuju ke 20 persen. Tepatnya di angka 18,5 persen, dan untuk pengerjaannya dikebut terus setiap hari, ungkap dia.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina menambahkan, untuk progres pembangunan dari 18 persen menuju ke 20 persen. “Seperti yang disampaikan oleh pak Imam dari 18 persen menuju ke 20 persen,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap pengerjaan pembangunan rumah sakit ini bisa berjalan lancar. Nanti setiap bulan kita akan ngebut progres berikutnya sesuai dengan target, ucap Nanik.
Nanik menegaskan, sebenarnya pembangunan rumah sakit Surabaya Timur tidak mundur. “Dari awal rencana kita Agustus bisa clear dan September finalisasi sekaligus bisa launching,,” ujarnya.
Rumah sakit Surabaya Timur, lanjut Nanik, sama dengan dengan rumah sakit umum daerah lainnya bisa bekerja sama dengan BPJS.
“Kalau tidak bekerja sama dengan BPJS nanti pelayanan kita tidak bisa gratis,” katanya.
Untuk kebutuhan tenaga kesehatan, Nanik menyebut, ada seperti yang disampaikan dalam rapat bahkan di awal penganggaran juga sudah di sampaikan ke komisi D. “Kita juga sedang berkoordinasi dengan tim di BKPSDM,” paparnya.
Ketua Komisi D, Khusnul Khotimah, berkeinginan untuk mengetahui sejauh mana progres rumah sakit Surabaya Timur. “Tadi (Rapat) sudah disampaikan untuk kontruksi pembangunan mencapai 18,6 persen,” ucap Khusnul.
Artinya, untuk menuju finishing di bulan Agustus harus melewati beberapa waktu untuk mencapai 100 persen. “Makanya tadi kita lihat masih 18.6 persen,” urai dia.
Oleh karena itu, pihaknya mempertanyakan apakah mereka optimis di bulan Agustus bisa menuntaskan pembangunan rumah sakit Surabaya timur.
“Dan juga kami minta kepada dinas kesehatan juga melakukan persiapan persiapan lainnya,” tuturnya
Khusnul mencontohkan misalnya terkait layanan, alat kesehatan, tenaga kesehatannya dan upaya upaya apa yang dilakukan. “Terutama bekerja sama dengan BPJS,” kata Khusnul.
Pihaknya juga mengingatkan jangan sampai nanti ketika pembangunan rumah sakit selesai. “Ternyata tenaga kesehatannya terbatas atau alat kesehatannya juga dan lain sebagainya,” katanya.
Di akhir rapat, pihaknya meminta kepada mereka untuk menyiapkan time line terkait progres kontruksi pembangunan rumah sakit Surabaya timur serta sumber daya manusia (SDM) nya, pintah Khusnul. (*JB01)