JURNALBERITA.ID — SURABAYA, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, A Hermas Thony menilai operasi pasar yang kerab dilakukan pemerintah kota (Pemkot) Surabaya kurang efektif. Lantaran menurut politisi partai Gerindra ini, bahwa operasi pasar itu tidak bisa mengendalikan harga kebutuhan pokok dan kelangkaan.
Oleh karenanya, AH Thony meminta kepada Pemkot sebaiknya merubah pola yang dilakukan, semisal dengan menggelar Bazar rakyat.
Menurut dia harga kebutuhan pokok pada momen tertentu, merupakan permainan pasar. Namun demikian, jika operasi pasar dilakukan terus menerus bukan menjadikan makin baik, justru malah menunjukkan sistem distribusi tidak berjalan normal.
“Maka harus segera kerjasama dengan daerah penghasil kebutuhan pokok,” ujar nya beberapa waktu lalu.
Thony menyarankan, bila operasi pasar terpaksa dilakukan. Sebaiknya bila terjadi kelangkaan barang. Namun bila dilakukan, karena harga tinggi, ia meyakini tidak menjamin stabilnya barang. “Kita menduga, itu hanya momentum tertentu dan fenomena musiman,”tuturnya.
Thony membeberkan, sejauh ini, di Surabaya tidak terjadi kelangkaan barang kebutuhan pokok, melainkan kenaikan harga. Karenanya, ia mendorong pemkot membuat perjanjian dengan daerah lain penghasil kebutuhan pokok.
Di samping itu, Thony juga mengusulkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) bisa memetakan potensi kebutuhan pangan yang bisa dihasilkan dari Surabaya. “Supaya bila terjadi kenaikan harga maupun kelangkaan kebutuhan pokok bisa diatasi,”terangnya.
Thony menambahkan, PD Pasar Surya harusnya juga bisa memfasilitasi pelaku ekonomi, seperti pedagang dengan memfasilitasi persediaan atau gudang rabat.
“Kami juga meminta untuk dibuatkan zonasi ekonomi. Sehingga bisa diformulasikan,” tukas Thony. (*JB01)
