JURNALBERITA.ID,SURABAYA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengumpulkan bukti memperkuat Operasi Tangkap Tangan (OTT) kepada Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua Simanjuntak.
Salah satu ruangan yang menjadi sasaran penggeledahan tim dari KPK yakni server CCTV tidak kurang dari dua jam KPK menggeledah ruangan tersebut. Ada sekitar 103 CCTV yang diamati ke enam petugas KPK.
“Banyak mas ini 16 dikali 6, tambah satu isinnya 7,” kata petugas pemantau CCTV dan Telepon Suwadji, Kamis 15 Desember 2022.
Ia mengungkapkan, tim dari KPK melihat detail gerak gerik setiap orang yang dinilai mencurigakan. Khusunya yang berkegiatan di DPRD Jatim mulai tanggal 13 hingga 15 Desember 2022.
“Yang diperiksa banyak mulai dari kronologi dari masuknya dari mana sampai ruang mana. Dari awal datang dilihat dari mana yang masuk siapa saja,” ujarnya.
Kendati demikian kata Suwadji, pihak KPK masih belum mengambil copy dari rekaman video CCTV yang ada. “Kemungkinan di video saja tidak diback up dari rekamanan dari sini,” katanya.
Disisi lain, juru bicara KPK Ali Fikri, untuk saat ini terduka kasus korupsi, Sahat sudah dibawa ke Jakarta sejak jam 12 siang. “Namun ia tidak menyebutkan lokasi yang dituju. Sudah sampai ke Jakarta, ini jam 12,” kata Ali.
Seperti diketahui, KPK menahan kader Partai Golkar ini atas OTT dugaan kasus korupsi dana hibah kelompok masyarakat. “KPK ungkap dugaan kasus korupsi dana hibah ke kelompok masyarakat dalam giat tangkap tangan Wakil Ketua DPRD Jatim, STS dan pihak lain,” kata Ketua KPK Firli Bahuri, dilansir dari VIVA, Kamis, 15 Desember 2022.
Tidak hanya Sahat, KPK juga mengamankan beberapa pihak lain. Bahkan barang bukti berupa uang telah dikantongi KPK sebagai bahan pemeriksaan. Namun hingga saat ini, jumlah uang tersebut masih dalam tahap penghitungan.
“KPK dalam penangkapan tersebut mengamankan beberapa orang dan sejumlah uang sebagai barang bukti yang masih terus kami kembangkan,” kata Wakil Ketua KPK, Nurul Gufron di kesempatan berbeda.
Kendati demikian, Gufron masih belum bersedia merinci dengan jelas siapa saja pihak yang diamankan. Namun ia memastikan bahwa yang bersangkutan adalah seorang penyelenggara negara yang terlibat tindak pidana korupsi.
“Sementara ini penyelidik KPK masih melakukan pemeriksaan, mohon bersabar untuk keterangan lebih lengkap pada saatnya kami akan umumkan setelah selesai proses pemeriksaan,” terangnya. JB11