JURNALBERITA.ID, SURABAYA-Momentum Peringatan Hari Santri Nasional (HSN), Sekretaris Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Muhammad Saifuddin mengajak seluruh kaum santri tidak anti politik.
Politik kebangsaan maupun politik kenegaraan Udin sapaan akrabnya tidak lepas dari kaum pesantren. Sebagai kekuatan besar, pesantren dengan semua elemennya mempunyai peran besar terhadap pra kemerdekaan maupun pasca kemerdekaan. Oleh karenanya, HSN lebih dari sekedar peringatan seremonial, hari santri memiliki makna yang sangat mendalam.
Udin yang sedari kecil sudah mengenyam pendidikan pesantren, tidak memungkiri bahwa pendidikan pesantren tidak hanya sekedar pendidikan agama. Didalamnya terkandung pendidikan yang luas.
“Santri banyak berkiprah dalam kehidupan masyarakat, tidak hanya dalam hal yang sifatnya keagamaan saja. Tapi, mulai dari sosial, ekonomi, pendidikan bahkan juga dunia politik sudah banyak dari kalangan santri,” ujarnya.
Di dunia politik, lanjut alumnus Ponpes Miftahul Ulum, Banyuputih Kidul Lumajang, kiprah santri saat ini sudah bukan hal yang baru. Banyak alumni pesantren yang menduduki jabatan politik yang sangat strategis baik di partai politik, atau jabatan politik dari tingkat nasional hingga lokal.
Hal tersebut tidak lain karena kekayaan ilmu yang diajarkan dipesantren. “Santri adalah aset Bangsa yang tak terhingga nilainya untuk itu santri harus unggul dan kompetitif dalam semua sektor kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata mantan aktivis PMII ini.(JB11)