JURNALBERIRA.ID — SURABAYA, Gejolak ditubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) atas terpilihnya Suharso Manoarfa sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) terus menuai protes dari sejumlah pihak diinternal partai. Hal ini dipertegas dengan bergulirnya surat peringatan kedua untuk Suharso Manoarfa sebagai Ketua DPP partai berlambang Ka’bah itu untuk mundur dari jabatannya.
Proses Tabayyun pun dengan para kyai dan ulama di Jawa timur dan Jawa tengah oleh Ketua Umum dan Sekjend DPP PPP yakni Suharso Manoarfa berserta Gus Arwani tidak mampu membendung kekecewaan para majelis di DPP PPP.
Meruncingnya permasalahan ini mendapat tanggapan serius dari H Norman Fauzi selaku kader PPP, permasalahan ini tidak boleh dianggap biasa dan akan menjadi terbiasa, mengingat penghinaan kepada kyai dan ulama serta hababib sungguh hal yang sangat serius dan sangat memalukan.
”Seorang pemimpin jika salah atau keliru dalam hal teknis mungkin bisa dimaklumi. Akan tetapi salah dalam adab dan hal etika sungguh merupakan sesuatu yang tercela,” kata H Norman Fauzi, saat dikonfirmasi media ini melalui sambungan akun WhatsApp nya, Senin (29/08/2022) di Surabaya.
Putra mantan ketua DPW PPP Jatim dua periode KH Soeleiman Fadeli ini juga menegaskan, peringatan ini sudah yang kali kedua dilayangkan dan ditandatangani oleh Ketua Majelis Syariah KH Mustofa Aqil Siraj, Ketua Majelis Kehormatan KH Zarkasih Nur dan Ketua Majelis Pertimbangan H Muhammad Mardiono serta beberapa para petinggi majelis DPP PPP turut menandatangani desakan mundur Ketua DPP PPP Suharso Manoarfa.
“Surat peringan kedua itu merupakan sikap tegas para ulama, kyai pesantren yang sangat konsisten terhadap moral bagi pemimpin ummat, seperti memimpin partai hususnya PPP,” ucapnya.
Partai berlambang Ka’bah ini merupakan tempat aspirasi ummat dan perjuangan ulama, sambungnya.
H Norman Fauzi juga menegaskan jika dirinya bersama kader PPP lainya mendukung perjuangan para kyai, ulama dan habaib demi martabat para pendiri dan sesepuh serta pejuang PPP.
”Oleh karenanya kami meminta pada Ketua DPP PPP Suharso Manoarfa dengan legowo (ihklas,red) untuk mengundurkan diri dari kursi ketua DPP PPP. Sebab aspirasi dari bawah dan para kyai, santri, para habaib bahkan para petinggi majelis DPP PPP meminta saudara Suharso Manoarfa mundur dari jabatannya,” tukas H Norman Fauzi. (JB01)