JURNALBERITA.ID – BARELANG, Kapolsek Lubuk Baja Kompol Budi Hartono, SIK, MM bersama dengan Kasi Humas Polresta Barelang AKP Tigor Sidabariba, SH memberikan keterangan pers terkait berita viral di media sosial (medsos).
Berita viral itu soal adanya seorang pria dengan senjata tajam memasuki area Masjid Al – Mu’minin RT002, RW002 Kec. Lubuk Baja pada Kamis (14/04/2022).
Kapolsek Lubuk Baja Kompol Budi Hartono, menjelaskan video viral yang beredar di media sosial berdurasi 1 menit 30 detik, adanya seorang warga yang membawa sebilah parang yang dibawa kedalam masjid.
“Perkara ini sebenarnya sudah di mediasikan, pihak-pihak yang bertikai dan juga sudah kita bawa ke Polsek Lubuk Baja. Kita juga sudah damaikan secara kekeluargaan yang di saksikan oleh ketua RW, Ketua RT dan pengurus masjid Al – Mu’minin,” kata Budi, Kamis (14/04/2022) di Barelang.
Budi membeberkan, kejadian itu pada hari Minggu (10/04/2022) sekira pukul 03.30 Wib, saat itu remaja masjid Al Mu’minin RT 002, RW 002 Kel. Tanjung Kec. Lubuk Baja – Batam membangunkan warga untuk sahur dengan menggunakan Toa Masjid.
Akan tetapi, salah satu warga insisial NZ (56 Tahun) merasa terganggu dengan adanya suara toa masjid dengan volume yang sangat keras. Yang mana pada saat itu, NZ mendatangi masjid sambil membawa parang dan sesampainya didalam masjid NZ langsung cek cok dengan remaja masjid, ungkap Budi.
“Lalu NZ pulang ke rumah, namun masih dikejar oleh remaja masjid Al Mu’minin sampai didepan rumah Muhamad Nizar dan kembali terjadi cek cok mulut antara NZ dengan remaja masjid, Melihat kejadian tersebut FR (anak dari NZ) keluar dari dalam rumah mencoba untuk melerainya, akan tetapi remaja masjid justru mengeroyok FR,” urainya.
Budi menambahkan, salah satu remaja masjid ikut mengeroyok dan akan memukul FR, NZ memukulkan parang ke arah remaja masjid tersebut pada saat salah satu remaja masjid inisial ME akan memukul FR sehingga ujung parang tersebut menggores punggung ME. Kemudian remaja masjid membawa NZ dan FR ke Polsek Lubuk Baja.
Sebenaranya NZ melakukan hal tersebut hanya untuk menggeretak saja, pada waktu itu NZ sedang istirahat bersama keluarga, NZ memiliki cucu yang masih kecil dan merasa terganggu dengan suara Toa yang sangat keras, NZ yang rumahnya hanya berjarak 5 meter dari masjid meminta suara membangunkan sahur di kecilkan sedikit, imbuh dia.
“Atas kejadian tersebut NZ sudah meminta maaf atas perbuatan yang dia lakukan karena NZ juga merupakan seorang muslim yang harus saling memaafkan. Kemudian juga telah dilakukan perdamaian secara kekeluargaan antara kedua belah pihak dan para pihak sepakat untuk tidak membuat laporan polisi atau Laporan pengaduan terkait dengan peristiwa ini karna sudah di selesaikan secara kekeluargaan dan tidak saling menuntut,” tukas pria dengan pangkat melati satu dipundaknya.
Sementara pihak Ketua RT 002 dan Ketua RW 002 meminta maaf pada warga setempat atas viralnya video itu dimasyarakat.
”Kami atas nama warga memohon maaf atas viralnya video tersebar di Lingkungan Kota Batam dan Sekitarnya.,” ucapnya.
Mohon maaf sehingga kejadian ini meresahkan seluruh umat islam yang ada di Indonesia, ini adalah kehilafan kami, kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi kedepannya, marilah kita bersama sama Bersatu dalam kegiatan Ramadhan yang kita laksanakan 1 tahun sekali, minimal inilah kebesaran umat islam, janganlah kita sebagai umat islam yang memperkeruh masalah ini yang hanya karna soundsystem saja, sambung dia.
“Kami juga atas nama warga mengucapkan terimakasih kepada Polsek Lubuk Baja yang telah menangani masalah ini dengan baik, Kami juga berterima kasih atas pelayanan yang baik dari Kapolsek Lubuk Baja,” tutur pak RT. (AT1/JB01)